Love, Dream & You

bab 7

"Lagian kenapa mesti aku cemburu dengan kedekatan mereka ?" Tanya hangyeom
.
.
.
Aku menatap nya ragu sambil menghirup kopi yang masih terasa hangat
" Aku pikir oppa menyukai jaehan oppa." Jawab ku ragu
Mendengar jawaban ku hangyeom langsung terbatuk-batuk, dengan sigap aku langsung memberinya air minum yang dia beli bersama dengan ramyeon nya.

"Kenapa harus dengan jaehan Hyung ?" Tanya hangyeom keheranan dengan mata yang melotot.

" Masa dengan ku, yechan punya bibir yang lebih cantik dari bibir ku, jaehan oppa punya senyum yang manis, bahkan jehyun oppa punya mata yang indah. Dan aku, gak mungkin ada yang bisa di cemburui dari aku" kesal ku sambil membalas hangyeom dengan melotot.

" Kamu pernah bertemu jehyun ?" Tanya hangyeom yang malah bertanya apa aku pernah melihat jehyun oppa. Aku langsung menggeleng lemas.

" Aku hanya melihat 5 diantara kalian saat yechan memperkenalkan kalian padaku hari itu" jawab ku " aku melihat 6 lainnya di laman pencarian " sambung ku

" 6 lainnya di unit lain. " Ujar hangyeom lalu menunduk sejenak sambil mengaduk-aduk ramyeon dengan sumpitnya.
" Walau jaehan Hyung semanis itu, memang nya aku tidak pantas cemburu untuk mu ?" Sambung nya

Kali ini aku yang terbatuk-batuk, tidak percaya dengan apa yang aku dengar barusan. Aku langsung meminum kopi ku lalu memukul lembut dada ku yang terasa sedikit sakit karna tersedak.

" Kamu suka kopi ?" Hangyeom langsung mengalihkan pembicaraan mungkin agar suasana tidak kaku, aku mengangguk cepat.

" Suka sekali, appa mengenalkan kopi pada ku sejak kecil. Aku jadi terbiasa mencium harum aromanya dan jatuh cinta pada rasa yang khas pada kopi. " Jawab ku setengah bercerita, hangyeom menaruh perhatian penuh padaku dengan menopang dagunya sambil memperhatikan ku bercerita.

" Jadi ayah mu petani kopi ?" Tanya nya dengan tatapan penasaran.

Aku langsung menggeleng " appa dan eomma adalah petani strawberry. Strawberry juga buah kesukaan ku. Bagi ku hidup itu seperti strawberry. Terlihat imut dan cantik, padahal saat kita coba rasanya asam kan. Mungkin bisa saja kita melihat hidup orang lain indah dari luar, tapi kita tidak tau karna tidak menjalani nya" jawab ku lebih panjang.

Hangyeom tersenyum dengan mata berbinar masih memandang ku dan belum mengubah posisinya
" Pantas Yechan terlihat sangat menyayangi mu. Ahhh aku iri sekali" gumamnya. Aku hanya menaikkan sedikit bahu ku karna tidak mengerti maksud gyeom oppa.

" Di mana yechan dan Jaehan oppa ?" Akhirnya aku menanyakan keberadaan yechan dan jaehan oppa yang sebenarnya dari tadi ingin aku tanyakan.

" Kamu bisa mengirimi mereka pesan untuk bertanya dimana mereka. " Jawab hangyeom "Oh ya aku penasaran, kenapa kamu panggil yechan dengan nama saja ? Kenapa tidak memanggil nya oppa juga ?" Sambungnya

Aku langsung tertawa kecil mendengar pertanyaan hangyeom. Bahkan jaehan yang sama penasaran nya tidak perna bertanya.
" Tidak ada alasan khusus, aku suka saja memanggil nya begitu. Dia terlihat dewasa dari luar, tapi sebenarnya dia sangat kekanakan di dalam. Bahkan lebih kekanak-kanakan dariku "

Hangyeom langsung terlihat cemberut, pura-pura cemberut lebih tepat nya. " Aku juga ingin di mengerti seperti itu" rengek nya

Aku menatapnya heran dan tidak mengerti maksud rengekkan nya.
Aku memperhatikan keluar sejenak, hujan sudah hampir berhenti. Aku langsung pamit untuk pulang.
" Hujan sepertinya sudah berhenti. Oppa, aku pulang ya."

Hangyeom ikut menengok keluar sejenak lalu menatap ku
" Aku antar, kesayangan yechan tidak boleh terluka"