Bab 27

25 2 0
                                    

   Yechan membenamkan kepalanya di  dada Jaehan. Tangan Jaehan lembut mengusap-usap punggung Yechan, mobil yang di kendarai mereka berhenti di sebuah taman tak Jauh dari dorm yang mereka tinggali. Rasa penyesalan terus mendiami hati Yechan, atas apa yang kemarin terjadi di rumah Na Rha.

    "Aku menyesal Hyung, aku tidak sadar bisa melakukan itu pada hangyeom hyung."

    "Kenapa kamu memukul nya ?"

    "Aku hanya berpikir, Hangyeom hyung akan menyakiti Na Rha."

    "Berhenti lah untuk terus khawatir dan membuat mu jadi secara tidak langsung mengendalikan hidup Na Rha ! Lagi pula Na Rha bukan benar-benar adik mu kan. Kenapa terus tidak suka melihatnya dekat dengan Hangyeom, apa kamu cemburu ?"

   Tentu Yechan paham, dari nada bicara nya Jaehan lah yang cemburu. Dia belum pernah merengek meski membicarakan Na Rha pada diri nya.
Yechan bangun dari pelukkan Jaehan dan menatap nya sambil tersenyum.

   "Hyung cemburu ?"

   Jaehan tak bisa menghindari tatapan manja dari mata bulat berbinar kekasihnya itu. Di usapnya pipi gemas Yechan yang bersemu, juga bibir mungil kemerahan.

    "Apa aku salah ? Aku juga ingin di perlakukan posesif seperti itu juga. Kapan terakhir kamu cemburu pada ku, Yechan?"

   "Aku tidak pernah tidak cemburu pada hyung, apalagi saat hyung lebih dekat dengan Hangyeom hyung. Kenapa sih orang-orang yang ku sayangi senang dekat dengan Hangyeom hyung ???"

   "Ssshhhh....Jadi kamu menyayangi Na Rha sama dengan menyayangi ku ?"

    Gemas melihat wajah cemberut Jaehan yang lucu, Yechan mengecup ringan bibir Jaehan sesaat.

    "Aku menyayangi Na Rha dan aku mencintai hyung. Tentu berbeda, kenapa terus bertanya pertanyaan yang sama."

    "Jadi tidak masalah jika Na Rha berkencan dengan Hangyeom?"

    "Aku butuh terbiasa, hyung. Na Rha itu sudah seperti adik ku, aku tidak pernah punya adik sebelum nya."

    "Cemburu mu menyusah kan, pantas Tuhan tidak memberi mu adik kandung."

    Yechan terkekeh mendengar keluhan kekasihnya yang tidak bisa berbuat apa-apa. Seperti anak kecil yang mendapat mainan baru, atau anak yang begitu cemburu ketika ibu nya bermanja dengan anak lainnya. Jaehan bisa lihat seperti itulah Yechan untuk Na Rha begitu pun sebalik nya. Namun, Hangyeom belum sedewasa itu. Jaehan harus menjelaskannya perlahan agar Hangyeom bisa mengerti dan berbagi perhatian Na Rha untuk Yechan.

   "Tuhan memberi ku Na Rha saja sudah cukup."

   "Jadi kamu tidak mau hyung ?"

   "Hyung mau menjadi adik ku, seperti Na Rha?"

   "Aku mendapatkan lebih dari itu..."

    Berinisiatif lebih dulu, Jaehan mencium bibir Yechan tak sabaran. Tidak seperti Hangyeom dan Na Rha, Jaehan dan Yechan penuh cumbu dan hasrat. Lumatan-lumatan yang bertautan dan lidah yang saling mencari...sesekali Jaehan mendesah saat tangan Yechan iseng menyentuh bagian tubuh paling sensitive nya. Memberikan usapa lembut atau remasan kecil, tentu itu mendapat respon dari tubuh Jaehan.

    "Yechan...jangan nakal. Kita sedang ada di tempat umum. Aku tidak mau melakukan nya disini..." Bisik Jaehan, matanya terus terpejam ketika bibir kenyal Yechan menyentuh lehernya, menghisap perlahan dan hati-hati tanpa meninggalkan tanda.

   "Bagaimana jika kita pulang, seridaknya di rumah aman. Dan tidak ada yang perlu kita sembunyikan dari member lain."

   Kembali mencium Yechan Seperti tak rela melepaskannya, sebelum akhirnya Jaehan menyalahkan mesin mobil dan membawanya pulang ke dorm.
.
.
.
                                ***

Love, Dream & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang