Bab 20

46 2 0
                                    

Mata puppy Yechan menatap ku dengan menggemaskan. Duduk tak bergerak dengan wajah bingung Dan serba Salah saat aku menatap nya dengan curiga sambil melipat kedua tangan ku di dada.
.
.
.
Pagi tadi adalah saat pertama Kali ya aku masuk kedalam kelas setelah sekian lamanya izin karena luka-luka yang menyiksa. Namun aku di kagetkan dengan kabar yang terus terdengar Dari sudut-sudut kelas. Aku hanya sibuk menolah kesana Dan kesini sambil mendengarkan setiap gosip yang menjadi perbincangan hangat setengah Dari murid- murid kelas ku.

"Eun ha sudah pindah Dari sekolah ini" ujar Salah satu murid perempuan

"Iya, aku dengar dia di ancam seseorang akan di laporkan ke polisi jika tidak pindah sekolah Karna telah melakukan penindasan." Sambung siswi lainnya

Meski ada beribu pertanyaan, aku mememilih Diam Dan berlagak seolah tak perduli dengan semua keributan yang sedang berlangsung.
.
.
.
"Wae ?" Tanya Yechan heran

"Katakan padaku !!! Kamu yang membuat Eun Ha pindah sekolah kan ?"

"Mworago ?"

"Yaaa... Yechanaaa...jeballlll !!!"

"Majayo... Wae ? Wae ? Aku tidak bisa berhenti khawatir, kamu akan sekolah lagi Dan bagaimana bisa aku tenang. Bagaimana jika dia melukai mu lagi ? Aku tidak datang secara langsung, aku meminta tolong orang lain yang bisa mengurus ini. Mian..."

Aku langsung duduk disampingnya Dan memeluk nya erat

"Aku sudah menduganya, terima kasih Yechan. Kamu sudah melakukan untuk ku sejauh ini. Aku jadi bisa sekolah dengan tenang."

Tepukkan lembut tangan yechan terasa di punggung ku. Tidak terpikir sama sekali ada seseorang yang bahkan tidak memiliki ikatan kekeluargaan bisa melakukan apapun untuk memastikan ku bahagia. Aku hanya takut, jika keterbiasaan ini membuatku tidak bisa menjalani hidup tanpa nya.

Ku lepaskan perlahan pelukkan ku lalu menatap Yechan yang sudah lebih dulu menatap ku.

"Aku kira kamu akan marah, Na Rha"

"Memang...aku memang marah, Karna kamu tidak memberikan tahu ku lebih dulu. Harus nya kamu menceritakan jika ingin melakukan sesuatu yang ada sangkut pautnya dengan ku."

"Aku takut kamu tidak setuju"

"Bagaimana tidak, Aku tentu juga ingin bersekolah dengan baik tanpa ada rasa takut."

Tidak menjawab lagi, Yechan hanya tersenyum Dan raut wajah nya terlihat lebih tenang.

Kepala ku sejanak berputar keliling rumah ku, mencari dimana Dua orang yang selalu datang bersama dengan Yechan.

"Kemana Jaehan Dan Hangyeom oppa ?"

"Aku tidak bilang ingin kesini, aku terburu-buru saat kamu menelpon Dan bilang ingin bicara pada ku. Aku pikir Eun Ha melukai mu lagi."

"Kirim pesan pada Jaehan oppa, katakan kau disini ! Agar dia tidak mencari mu."

"Apa harus ?"

Aku mengangguk, hanya mencegah hal-hal yang tidak di ingin kan terjadi. Seperti overthinking and jealousie...

"Aishhhhh... lakukan saja !!"

Wajah Yechan terlihat ragu walau akhirnya dia tetap menuruti ku dan mengirim pesan pada Jaehan.

"Jika hyung kesini, Hangyeom hyung pasti ikut"

Aku terkekeh mendengar gerutuannya yang Masih jelas terdengar di telinga ku. Bagaimana bisa dia begitu ir dengan kedekatan ku dan Hangyeom sedangkan aku lebih dekat dengan nya.

"Jangan begitu, aku kan calon istri nya Hangyeom."

Mata Yechan yang bulat tambah terbuka lebar mendengar lelucon yang ku lontarkan untuk menggoda nya.

Love, Dream & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang