Bab 26

22 2 0
                                    

   Suara berisik piring Dan gelas yang beradu di washtafel terdengar bising di telinga ku, beberapa peralatan makan yang Kotor menjadi PR setelah Jaehan memasak beberapa menu makanan untuk kami makan.

    "Kamu sudah berbaikkan dengan Hangyeom hyung ?"

    Rasa penasaran mengusik pikiran Yechan yang sedari tadi membantu ku mencuci piring. Mungkin jelas sekali di matanya bagaimana aku berinteraksi dengan Hangyeom saat ini, entah apa yang membuat nya Masih bertanya.

   "Iya, Gyeom Oppa menemuin ku saat aku pulang sekolah. Bahkan menunggu ku sampai selesai bekerja, hanya untuk berbaikkan dengan ku."

   "Lumayan juga usaha nya" sebuah komentar yang terdengar sedikit dingin dan datar, tak kalah dengan ekspresi yechan yang menyiratkan sebuah rasa tawar, Seperti tidak senang, sedih juga tidak.

    Beberapa kali aku menoleh ke arah wajah nya yang fokus dengan perabotan dapur yang belum di cuci sepenuh nya.

    "Singkirkan pertanyaan-pertanyaan aneh di pikiran mu itu, Na Rha. Aku baik-baik saja." Seperti cenayang yang  sudah membaca segala gelagat khawatir ku, Yechan seperti memberi tahu bahwa dia tidak apa-apa.

    "Aku tidak bilang apa-apa, Yechan. Aku tidak memikirkan apapun."

    Yechan menoleh seraya tersenyum kearah ku

    "Benarkah ? Terlihat jelas di mata mu, kamu mengkhawatirkan aku. Iya kan Na Rha ?"

    Aku terkekeh, sedikit ada benar nya. Hanya saja aku tidak tau apa yang harus aku khawatir kan pada Yechan, yang aku tau Yechan akan terus protes jika itu berhubungan dengan aku dan Hangyeom.

    "Sedikit..."

    "Kamu hanya gengsi mengakui, kamu menyayangi ku kan Na Rha ?"

    Tidak menjawab, aku hanya mendesis sambil memberikan sedikit sebuah cipratan air sabun yang busa nya menempel di kedua tangan ku. Mungkin Yechan benar, mungkin aku hanya sedikit Gengsi untuk mengakui betapa aku menyayangi nya.

   "Iisssshhhh...rasakan ini, bad Yechan !!!"

   "Berani nya kamu...rasakan pembalasann ku ini !!!"

    Membalas ku, Yechan juga ikut mencipratkan air sabun ke wajah ku beberapa kali. Sejenak terjadi perang cipratan air sabun dan berhenti ketika mataku tetiba terasa perih karena busa sabun yang masuk ke mata ku.

    "Aa.... Yechan-ahhh...mata ku perih"

    Dengan sigap yechan membilas mataku dengan air mengalir yang dia basuh kan ke tangannya lebih dulu. Hingga busa sabun di mataku benar-benar hilang.

    "Sudah ??? Masih perih ???"

   Wajah Yechan terlihat sedikit khawatir saat melihat mataku yang terlihat sedikit memerah

   Aku mengangguk sambil mengusap lembut kelopak mata ku yang basah.

   "Sudah tidak perih, apa mataku memerah ?"

   "Sedikit"
.
.
.
                                * * *
    Pandangan Hangyeom melayang jauh menatap langit malam yang terlihat cerah dengan cahaya bulan yang berpendar di temani bintang-bintang.

   Sejenak aku menyandarkan kepala ku di bahu nya yang bidang dan atletis. Betapa sempurna nya dia dengan harum maskulin yang sangat ku suka.

    "Katakan pada Yechan !"

  Sedikit terkejut aku langsung menarik kepala ku dari bahu Hangyeom lalu menatap nya tak mengerti.

    "Katakan pada Yechan ?"

Love, Dream & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang