Bab 24

27 2 0
                                    

Dengan wajah suntuk aku terus membersihkan meja-meja yang telah kosong Dari kunjungan tamu-tamu hari ini.

Masih mengganggu pikiran kenapa Hangyeom seperti terus menghindari ku, sejauh yang ku ingat aku tidak melakukan kesalahan.

"Na Rha-ah, aku pulang duluan ya. Sampai jumpa besok"

"Hati-hati areum-ah"

Areum sudah pamit untuk pulang lebih dulu. Aku langsung memastikan semua lampu-lampu di dalam kedai kopi mati Dan keluar kedai untuk menguncinya.

Sedikit Masih kesulitan Karna Luka di Tangan ku yang Masih terasa sakit. Namun datang seseorang yang tiba-tiba datang, meraih kunci itu Dari tangan ku Dan membantu ku mengunci pintu.

Aku langsung menoleh tepat kesampingku, tempat dimana orang itu berada. Yechan langsung tersenyum, sambil menyerah kunci kedai kopi kepada ku.

"Yechan ??"

"Kemana areum ? Kenapa kamu menyelesaikan pekerjaan sendirian ?"

"Baru saja pulang, kamu menjemput ku ?"

Yechan mengangguk, senyumnya terus tersungging Dari wajah nya, perlahan Yechan menuntun ku menuju kearah mobilnya, tentu saja sudah menunggu di sekitar nya Jaehan Dan Hangyeom.

Sebuah pelukkan hangat aku dapatkan Dari Jaehan, sesuatu yang selalu dia berikan pada ku apapun keadaan nya. Jaehan adalah sisi lembut Dan kenyamanan untuk hari yang melelahkan.

"Kamu sudah selesai ?" Tanya Jaehan

Aku hanya menjawab dengan anggukan Dan segaris senyum sambil perlahan melepaskan pelukkan nya.

Sejenak ku tatap Hangyeom yang hanya terdiam menatap ku sejenak lalu mengalihkan pandangan nya. Hangyeom masuk lebih dulu ke kursi belakang mobil, aku langsung menyusul nya setelah Yechan Dan Jaehan juga masuk kedalam mobil.

Tak ada kata yang keluar Dari ku juga Hangyeom saat itu, hanya sesekali bertukar pandang dengan sorot mata sinis. Jaehan yang merasa saat ini terlalu sunyi di dalam mobil menoleh ke belakang Dan menatap kami heran.

"Kalian bertengkar ?" Tanya Jaehan padaku Dan Hangyeom

Sejenak aku Dan Hangyeom saling menatap namun tidak menjawab sama sekali. Seperti tidak puas, Jaehan menatap Yechan Dan bertanya dengan Isyarat mata, Yechan yang mengerti pun langsung menaikkan kedua bahunya sambil sibuk mengemudi.
.
.
.
                               * * *
Laju mobil berhenti ketika kami sampai di sebuah rumah makan sederhana, aku menatap Yechan bingung. Kenapa berhenti disini ?

"Kita makan dulu sebentar, baru ku antar kamu pulang." Ujar Yechan seperti menjawab Tanya yang hanya berada dalam benak ku.

Sebuah meja yang berdampingan dengan jendela di pilih Yechan untuk kami berempat. Jaehan yang memilih kan menu, dia terlihat sudah hafal dengan makanan kesukaan Yechan atau Hangyeom Dan tidak lupa juga Jaehan memesankan makanan untuk ku.

"Aku ke toilet sebentar !" Pamit Yechan sementara Jaehan sedang antri memesan makanan di rumah makan cepat saji itu.

Susana canggung langsung terasa ketika aku Dan Hangyeom di tinggalkan berdua saja. Masih terus terbesit dalam pikiran ku, ada apa dengan perubahan sikap nya.

Karna itu lah, aku berusaha memastikan. Aku beranikan diri menggenggam tangan Hangyeom, mencoba mengajaknya bicara Kali ini.

"Oppa..."

Hangyeom mengangkat kepalanya setelah melihat genggaman tangan ku. Dia menatap lurus ke arah ku yang berada di hadapan nya.

"Oppa, apa aku melakukan kesalahan ?"

Love, Dream & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang