Bab 28

79 2 1
                                    

Mata Yechan tak berhenti mentap ku dengan pandangan heran, baru lah tak lama pelukkan erat nya mendekap tubuh ku. Naluri rindu yang menjalar di nadi ku pun membuat ku memberikan respon yang sama. Aku memeluk nya sangat erat.

"Kamu menggunakan make up ?" Tanya Yechan

"Apa aneh ? Areum yang memaksa ku dan membantu ku menggunakan alat make up nya." Jawabku seraya bertanya kembali pada Yechan dan Jaehan.

Jaehan tersenyum lalu mengusap pipi ku lembut.

"Yeppeo..."Jawab Jaehan

"Aku hanya meminta mu menunggu, bukan berdandan. Jika ku minta hapus riasan wajah mu, apa kamu akan melakukan ya ?" Tanya Yechan kesal

"Kenapa ?? Na Rha terlihat sangat Cantik. Jangan dengarkan Yechan, ayo masuk ke mobil ! " Seru Jaehan

Jaehan menarik tangan ku lembut dan menuntun ku masuk kedalam mobil setelah membukakan pintu mobil nya. Tak lama Jaehan dan Yechan yang terlihat terus menggerutu menyusul ku masuk ke dalam mobil nya.

Hingga saat ini aku tidak tau akan di bawa kemana, aku hanya percaya Yechan dan Jaehan akan mengajak ku pergi ke tempat yang membuat ku merasa lebih baik.

"Jadi kamu resmi pacaran dengan Hangyeom oppa ?" Tanya Yechan, yang akhirnya memulai membuka pembicaraan soal hubungan ku dengan Hangyeom.

"Apa kamu marah ?" Tanya ku balik, ternyata sulit untuk bicara jujur pada seseorang yang sangat kita jaga perasaan nya.

"Jika aku larang pun, kamu tetap sudah berpacaran dengan nya. Bagaimana aku bisa marah padamu, Na Rha." Jawab Yechan

Sedikit tenang mendengar jawabnya meski belum benar-benar merasa lega.

"Aku sedikit terkejut, melihat kalian kisseu..." Ujar Jaehan yang sibuk menyetir namun sesekali melihat ku dari kaca spion di bagian atas mobil.

"Maaf jika respon ku berlebihan, aku hanya tidak ingin kamu di sakiti. Aku sangat menyayangi mu, Na Rha." Sambung Yechan

Sebenarnya, jika aku memberi tau lebih dulu semua tidak akan terjadi. Entah kenapa aku terlalu mengkhawatirkan reaksi Yechan jika aku mengatakan yang sebenarnya.

"Salah ku juga, Yechan. Tidak memberi tau sejak awal, aku takut kamu marah. Dan benar marah..." jawab ku

"Terima kasih kamu selalu memikirkan perasaan ku. Aku senang mendengar nya." Ujar Yechan.

Kini aku benar-benar lega akhirnya Yechan tidak melarang atau memberi signal bahwa dia tidak suka dengan hubungan ku dan Hangyeom. Namun sedikit perasaan sedih muncul, disaat restu orang terpenting ku dapatkan, dia malah menghilang. Benarkah dia sangat kecewa pada ku ??

Sisa perjalanan tak ada kata yang keluar dari ku, sesekali aku hanya melihat Jaehan dan Yechan yang sibuk bercanda dan bermesraan. Atau aku sibuk melihat pemandangan dari kaca jendela mobil. Pikiran ku di jejali oleh segala hal tentang gyeom, betapa aku merindukan nya. Betapa aku sangat ingin bertemu dengan nya, dimana dia, kemana dia. Apa dia merindukan ku juga, apa jika kami bertemu dia akan meminta ku untuk mengakhiri hubungan ?

Hingga tidak terasa, mobil yang di kendarai Jaehan telah berhenti di sebuah tempat favorit dan sangat di kenal di seoul.

"Na Rha kita sudah sampai !" Seru Jaehan sambil melepas sit belt nya dan tersenyum ke arah ku.

"Kita akan makan malam di sekitar namsan tower, untung lah kamu menggunakan riasan." Ujar Yechan namun sedikit terdengar sarkas

"Memang nya jika aku tidak menggunakan riasan, aku tidak pantas makan di sini ? Apa aku sejelek itu ?" Gerutu ku

Love, Dream & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang