bab 18

35 1 0
                                    

    Berdiri di sisi mobil, seorang cowo tampan dengan rambut biru kehijauan yang bersinar melihatku sambil tersenyum manis. Aku menghampirinya tanpa ragu, tentu saja senyum manis ku juga tak lepas dari wajah ku.

    "Oppa sendiri ?" Tanya ku sambil melihat kearah dalam mobil, harus nya Yechan tidak akan membiarkan nya lolos. Apalagi tahu, Hangyeom ingin menjemput ku.

    Hangyeom mengangguk sambil membuka kan pintu mobil sebagai isyarat menyuruhku masuk kedalam nya. Tak lupa, melindungi kepalaku dengan tangannya agar tidak membentur bagian atas pintu mobil. Hangyeom langsung berlari kecil ke sisi kemudi setelah menutup pintu mobil.

    "Kita akan kemana ?" Tanya ku setelah Hangyeom menyalakan mesin mobilnya.

    Sangat mendadak dan tiba-tiba, pagi ini hangyeom datang seorang diri dan menjemput ku. Dia bilang, dia ingin mengajak ku ke sebuah tempat, aku hanya meng-iyaka tanpa curiga dan takut lagi padanya.

    " Oppa mau ngajak kamu kerumah Oppa" Jawab gyeom sambil sibuk menyetir, namun sesekali menatap ku.

   " Dorm ?" Tanya ku penasaran, apakah yang di maksud 'rumah' itu adalah dorm.

    Hangyeom buru-buru menggeleng
" Bukan...Rumah ku. Aku masih libur, belum kembali berkegiatan, aku mau lihat rumah ku." Jawab Hangyeom menjelaskan.

    " Hanya aku ?" Hera ku, karna benar-benar hanya ada aku di dalam mobil.

    Hangyeom memonyongkan bibir nya, pura-pura cemberut
    " kamu berharap, Jaehan Hyung dan Yechan ikut ? Kamu tidak percaya  sama Oppa ?" Tanya Hangyeom

    Aku tidak bisa menahan senyum ku melihat gelagat Hangyeom yang kekanak-kanakan.
    " Bukan begitu, ini untuk pertama kali nya. Biasanya Oppa yang selalu ikut  Yechan menemui ku." Jawab ku

    " Tidak apa-apa jika kita berdua kali ini ?" Seperti memastikan kesediaan ku ikut dengan nya, Hangyeom bertanya apa aku tidak apa-apa pergi berdua dengan nya.

    Bagaimana tidak apa-apa, jantung ku saja benar-benar serasa ingin melompat dari sarangnya. Sampai saat ini, aku tidak mengerti kenapa selalu berdebar jika dekat dengan nya.
    " Tidak masalah, aku juga ingin tahu rumah Oppa. Kita tidak pernah tahu apa yang terjad kedepannya. Mungkin aku akan sering kesana jika Oppa libur, bukan cuma Oppa yang kerumah ku." Jawab ku

    "Atau...kamu akan tinggal disana suatu hari nanti" sambung gyeom membuat ku langsung menatap nya. Apa yang ku dengar barusan ??? Aku merasa seperti di lamar secara tidak langsung.

    Gyeom balas menatap ku dengan senyum manis khas nya. Dia tida pernah tidak terlihat tampan...aku begitu menyukain semua yang ada pada diri nya.

    Kira-kira hampir 20 menit Gyeom mengemudi, akhirnya kami sampai di sebuah gedung apartemen. Aku mengikuti langkah gyeom menyusuri setiap koridor yang harus kami lalui untuk sampai ke unit apartemen nya.

    Akhirnya sampai...begitu pintu di buka pemandangan mewah dan elegan terpancar dari setiap sudut ruangan. Warna tembok yang di dominasi putih membuat suasana semakin megah. Walau kalau di lihat dari berbagai barang-barang milik gyeom yang terlihat sederhana meski branded.

    Seekor anjing kecil berbulu putih langsung menyambut gyeom dan berlari kearahnya
    "Chorong-ah....Hyung wa sseo..."
Ujar Gyeom seraya berjongkok dan memeluk anjing kecil nya yang ternyata bernama chorong.

    "Ini chorong... " Gyeom mengenalkan chorong pada ku. Aku langsung mengusap-usap kepala chorong yang menggemaskan.

    " chorong annyeong, aku Na Rha " ujar ku mengenalka diri pada chorong. Gongongan kecil menyambut ku, tak ku kira. Chorong marangsuk lompat kepelukkanku, spontan aku pun langsung mendekapnya.

Love, Dream & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang