bab 2

129 6 0
                                    

    Aku melepas sepatu ku dengan kasar dan melempar tas ku kearah sofa tanpa melihat nya lagi. Seperti biasa, lelah sepulang sekolah membuatku ingin lekas berbaring. Tiba-tiba aku mendengar teriakan seseorang saat setelah aku melempar tas ku. "Aww.... Yaa shiballllll" umpat nya sambil mengusap kepala nya yang ternyata terkena lemparan tas ku.
    

     Aku yang kaget buru-buru menoleh, namun ternyata setelah aku lihat itu Yechan aku langsung tertawa. Yechan sudah biasa keluar masuk apartemen ku dan sudah tau password yang ku masukkan sebagai pengaman pintu. "Hahaha...Rasakan"
Ledek ku sambil mengambil air minum dari lemari pendingin dan menuangnya kedalam gelas
   
  "Kamu itu perempuan atau apa hah ?"
 
   " Kamu tidak buta kan...dan yaaaa Shin Ye Chan...berhenti datang kerumah ku. " Kesalku sambil menghampiri nya di sofa, Tak ayal dia langsung mencubit pipi ku.
 
  " Yaa Na rha-ah panggil aku oppa !!! Aku ini lebih tua dari mu, kau tau. " Sejak pertama bertemu, aku menolak memanggil nya oppa. Aku dan yechan selalu saja bertengkar karna hal kecil tapi kadang kami sangat dekat untuk hal lainnya.

    Aku menyeringai " Bahkan kamu lebih kekanakkan dari ku. Aku gak mau manggil kamu oppa."
 
   " Isshhh anak ini...selalu saja membuat ku kesal." Gerutu nya sambil sesekali meledek ku seperti ingin menjitak kepalaku, aku langsung tertawa melihat tingkahnya.
 
   " Yechanie...kamu gak ada kegiatan ? Kamu bilang Omega X jadwalnya sedang padat. Kenapa malah kesini ?" Tanyaku heran, beberapa waktu dia memang sibuk tapi pasti ada waktu saja untuk mengganggu ku.
 
   " Libur" jawabnya singkat
 
   " Benarkah ?" Aku tidak percaya, yachan mengangguk
 
   " Kemarin aku sudah latihan menari, hari sebelumnya latihan vocal. Apa aku harus latihan terus ? Kamu pikir aku robot ? Kau sendiri, tidak bekerja ?" Tanya nya balik setelah menjawabku panjang lebar.
 
   "Hari ini aku masuk sore. Makanya aku butuh istirahat, tapi kamu membuatku tambah lelah saja, yechanie "
 
   " Ishhhh panggil aku oppa " lagi-lagi yechan protes karna aku memanggilnya dengan nama saja.
 
   "Yechan...yechan...yechan..." Alih-alih menurutinya, aku malah meledeknya.
 
   "Dasar anak nakal" kesal nya kali ini dia benar-benar menjitak kepala ku tapi dengan lembut. " Untunglah aku sangat menyayangi mu..." Tambahnya.
 
  Itu benar, seberapa seringnya aku dan yechan ribut. Yechan tetaplah sosok oppa yang sangat menyayangi ku. Terlebih saat dia tau aku tinggal sendirian, dia selalu berusaha melindungi ku dengan cara unik nya.
 
  Yechan oppa terimakasih,,, ucapku dalam hati.

Love, Dream & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang