bab 13

45 2 0
                                    

Angin yang berhembus sesekali memaksaku menyibakkan helai rambut yang terus membelai wajah ku. Pantai siang itu tidak seramai hari libur, membuat Jaehan dan hangyeom bebas bermain dengan air laut atau pasir putih yang nakal menempel di telapak kaki mereka.

Sesekali mereka saling berkejaran setelah saling menjahili. Senyumku tak pernah pudar melihat tingkah kekanakan mereka, rasanya jika aku Yechan aku akan benar-benar cemburu melihat mereka bercanda begitu riangnya. Bola mataku terus mengikuti kemana gyeom bergerak, dia benar-benar punya magnet khusus untuk ku. Membuatku terus ingin memperhatikan nya.

Sedang hikmat menikmati keindahan Tuhan, tiba-tiba ada sekaleng soda mengganggu pandanganku. Aku langsung menatap, orang yang membawa kaleng soda itu.

"Mwo ?" Tanyaku pada yechan. Yechan duduk di sampingku, berteduh di sebuah bangku santai di pinggir pantai tempat para turis berteduh. Dia mengisyaratkan agar aku mengambil soda yang dia bawakan. Tanpa bertanya lagi aku langsung mengambil dan membuka tutup kaleng soda untuk kemudian menyesap sekali kemudia memberikannya pada yechan lagi.

" Jangan menatap nya !" Seru Yechan, sambil menyesap soda dari kaleng minumanku. Tidak ada jarak untuk ku dan yechan, minum dan makan dari tempat yang sama atau menguasai barang-barang pribadi. Sedekat itu...

" Nu gu ?" Tanyaku

" Hangyeom Hyung, aku tahu kamu memperhatikan nya. Jangan berbagi hati mu pada siapapun lagi selain Jaehan Hyung. Nanti tidak ada tempat untukku." Jawabnya, aku langsung tersenyum mendengar jawaban yechan.

" Apa yang kamu takut kan, sejak awal kamu sudah memenangkan banyak tempat dihati ku. Yang lain hanya berputar di sekitarmu saja." Ujar ku menghibur yechan. Dan itu berhasil, tentu saja berhasil...karna aku begitu tulus mengatakannya.

Yechan tersenyum sambil menatapku senang " jinjja ?" Tanya nya. Aku hanya menjawab dengan anggukan. Di sela-sela pembicaraan ku dengan Yechan, Yechan mendapat sebuah pesan. Dia membaca pesan itu dengan senyum manis khas nya. Membuatku sedikit penasaran, siapa yang mengirimi nya pesan

" Pesan dari siapa ?" Tanya ku sambil melirik layar handphone yechan yang gelap.

" Yoon Seok" jawab yechan sambil menatap ku bingung "wae ?"

" Neo chingu ?" Tanyaku hati-hati, yechan mengangguk lalu memberikan handphone nya yang masih memperlihatkan chat room nya dengan teman nya itu.

" Ini, lihat saja ! Aku sering membuka handphone mu, bahkan rumah mu. Tidak ada rahasia diantara kita." Seru nya, hati ku tetiba seperti mencair mendengar segala kepercayaan yang yechan tanamkan padaku. Aku buru-buru menggeleng, aku belum perlu mengetahui itu semuanya.

" Tidak perlu, apa dia cantik ?" Tanya ku penasaran, karna di lihat dari reaksi yechan dia pasti perempuan.

Yechan menatapku tajam " Apa kamu cemburu, atau memikirkan Jaehan Hyung lagi ?" Tanya yechan balik.

Aku langsung terkekeh...tidak mengiyakan atau menyanggah pernyataannya. Kedengaran nya memang seperti kekasih yang cemburu, namun bukan seperti itu maksudku.
" Hehehe...aku hanya ingin tahu" jawabku

" Tenang saja, kamu lebih cantik Na Rha." Gumam yechan.

" Benarkah...Yechan Oppa...aku cantik kan... akhirnya kamu mengakuinya" ujarku sambil melakukan aegyo ketika memanggil nya Yechan Oppa

" Isshhhh...awas ya klo kamu melakuka itu untuk orang lain. Itu tidak cantik sama sekali." Kesal yechan, untuk alasan yang tidak jelas. Tidak jelas kenapa dia malah terlihat menahan gemas nya karna aegyo ku.

" Kamu gengsi kan mengakui nya, gyeom Oppa saja tidak tahan melihat ku aegyo." Gumamku

" Nah...kamu mencoba menggoda hangyeom Hyung ya...?" Tanya yechan

Aku langsung memukul tangannya dengan lumayan keras
" Jangan sembarangan...kamu tidak tau kejadiannya. Lagian gyeom oppa menyukainya"

Yechan balas mencubit pipi ku " jangan melakukannya lagi, didepan siapapun !!! Apalagi hangyeom Hyung."

Sedikit merasa terharu melihat perhatian yang yechan selalu berikan padaku. Aku bersyukur Tuhan memberikan teman seperti nya untuk ku. Dan aku lebih bersyukur karna itu Yechan. Aku menatap yechan dalam, wajah nya terlihat teduh sambil memandangi jaehan dan hangyeom yang masih sibuk bermain tapi sesekali memperhatikan aku dan yechan.
" Yechanie..." Aku memanggil yechan lembut, yechan langsung menoleh padaku.

" Ne..."

" Ayo tetap bersama di kehidupan selanjutnya !!!" Seru ku. Bisakah aku meminta Yechan lagi di kehidupan ku selanjutnya, tidak perduli menjadi siapa aku. Asal Yechan sebagai teman ku. Tidak perduli banyak atau dikit nya kebahagiaan yang aku dapatkan, asal dengan Yechan aku akan terus bahagia. Jikapun menangis karna sakit, yechan pasti datang mengobatinya.

Yechan langsung menggenggam tanganku erat " Jangan bicara begitu, Kamu terdengar seperti ingin pergi. Tapi ayo berjanji, tetap bersama di kehidupan selanjutnya. Dan aku tidak akan pernah menjadi sad ending mu."

" Janji..." Tanggapku sambil tersenyum. " Bagaimana dengan Jaehan Oppa?"

" Aku juga akan mengajaknya, tapi kamu gak boleh sama hangyeom Hyung, baik di kehidupan sekarang atau kehidupan selanjutnya."

" Itu tidak adil yechan...kamu mengajak Jaehan Oppa maka aku akan meminta gyeom Oppa juga."

Kali ini, aku merasa untuk pertama kalinya Jaehan menghampiri aku dan yechan karna dia cemburu. Dia mendekat sambil terus melihat genggaman tangan yechan padaku.
" Yechan, lepaskan tanganku. Jaehan Oppa akan salah paham !!" Seruku sambil berusaha melepaskan tanganku.

Yechan menahan sampai Jaehan benar-benar mendekat.
" Biarkan saja, dia bisa bersenang-senang dengan hangyeom Hyung. Aku hanya menggenggam tanganmu." Ujar yechan dengan nada cemburu yang kentara, aku pun langsung membiarkan nya. Karna aku tahu cemburu itu sangat menyesakkan dada. Jaehan dan hangyeom akhirnya datang...

" Kalian sedang membicarakan apa, keliahatannya seru sekali ?" Tanya Jaeha sambil melihat aku, yechan dan genggaman tangan kami bergantian.

" Kalian sibuk sendiri" kesal hangyeom

" Apa kalian sudah selesai bermainnya ?" Tanya yechan kesal...

     " Apa kalian sudah selesai bermainnya ?" Tanya yechan kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love, Dream & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang