bab 5

73 7 0
                                    

    Yechan membuka kan pintu apartemen nya dan membiarkan aku keluar lebih dulu, kemudian dia mengikuti ku di belakang.
  
    Aku menoleh ke samping  dimana yechan berada.
    " Kamu gak perlu mengantarku sampai lobby, yechanie !" Seru ku seperti tahu, yechan akan rela repot-repot mengantarkan ku hingga turun ke lobby hotel. Yechan menatap ku sambil tersenyum lalu merangkul ku.

    " Aku gak keberatan, kan aku yang memesan kopi nya"

    Mendengar jawaban yechan aku langsung terkekeh tak percaya. Bukan kah semua pelanggan memang hanya memesan, tidak perlu mengantar kan kurir sampai ke lobby apartemen.
    " Sudah tugas ku kan, memang begitu prosedurnya. Kamu memesan, aku mengantar."

     " Aku tidak merasa kerepotan kok."
Ujar yechan.
    Aku hanya menaikkan kedua bahu, tanpa protes lagi. Lagian, aku senang yechan mengantar ku, setidak nya aku tidak sendirian sampai ke lobby apartemen.

    " Ehm... yechanie !!" Panggil ku menggantung, ada yang mengganggu pikiran ku. Soal jaehan dan hangyeom yang terlihat sangat dekat.

    " Wae ?" Tanya yechan sambil menekan tombol pintu terbuka di depan lift.

    " Kamu GK cemburu ?" Tanya ku, sambil memperhatikan lift yang masih di lantai atas.

    " Cemburu ?? Sama kamu ??" Tanya yechan sambil menggandeng tangan ku dan menarik ku lembut ke dalam lift saat pintu lift akhirnya terbuka .

    Aku menggeleng ragu " hangyeom"
Aku sempatkan melihat reaksi yechan sebelum meneruskan. Yechan sempat menatap ku bingung sambil menekan tombol lift angka 1,tapi tetap memberi ku waktu untuk melengkapi pertanyaan ku.
     " Bukan kah jaehan oppa terlalu dekat dengan hangyeom ? Apa itu wajar ?"

     Yechan tersenyum " ehm...cemburu tapi...jaehan Hyung itu leader grup jika kamu lupa. Dia memang harus dekat dengan semua member."
 
    Jawaban yechan terdengar logis. Benar, Jaehan adalah seorang leader. Dia tidak boleh memilih ingin dekat dengan member tertentu, dia harus dekat dengan semua member. Tapi, tetap janggal di mataku saat melihat jaehan dan hangyeom sedekat tadi.

    Aku hanya mengangguk tanpa merespon apapun, takut salah bicara.
    " Kamu  cemburu melihat jaehan Hyung dekat dengan orang lain ?" Akhirnya yechan yang bertanya padaku. Aku langsung melihat yechan tak percaya... bagaimana bisa aku cemburu. Jika pun bisa, aku tak akan mengatakannya " yechan...aku mengkhawatirkan mu" bisikku dalam hati.

    " Untuk mu" gerutu ku hampir tak terdengar... spontan yechan mendekatkan telinganya ke wajah ku karna tidak dapat mendengar dengan baik.

     " Haaah...apa ??" Tanya nya menegaskan seperti pura-pura tak dengar.

     " Untuk mu, aku cemburu untuk mu." Jawabku setengah berteriak. Mendengar jawaban ku yechan langsung tertawa terbahak sambil memeluk ku erat. Aku buru-buru melepaskan nya takut ada yang melihatnya.

     " Kamu mengkhawatirkan ku ?" Tanya yechan bersamaan dengan itu pintu lift terbuka, yechan lagi-lagi menggandeng tanganku lembut saat keluar dari lift. Aku diam tak menjawab pertanyaannya, hanya memandangnya lucu. Dia bahkan bisa tersenyum saat cemburu.

     Akhirnya sampai di lobby, aku langsung pamit untuk kembali bekerja. " Aku kembali ke kedai kopi ya. Terimakasih yechanie"

    Yechan mengambil sesuatu dari sakunya, dia memberikan ku uang untuk membayar kopi dengan jumlah lebih banyak dari harga yang harus dia bayar " Ini, untuk membayar kopinya."

    Aku langsung melotot kaget melihat uang sebanyak itu
    " Apa kamu bercanda ? Ini terlalu banyak. Aku tidak boleh meminta tip"

     " Kan aku yang memberikan, anggap lah itu hadiah karna kamu mengkhawatirkan ku. Jangan bilang bos mu, dan tenang lah aku sungguh baik-baik saja"

     Aku menatap tak percaya laki-laki tengil didepan ku ini. Meski dia sangat menyebalkan, tapi dia menjadi begitu hangat untuk hal-hal yang membuat ku jadi sangat menyayangi nya. Seperti perhatia tersembunyi seperti ini.
     " Kalau begitu terima kasih"

     " Hati-hati Na Rha-ah..." Aku langsung melaju kan motor begitu yechan melambaikan tangan pada ku.

" Aku langsung melaju kan motor begitu yechan melambaikan tangan pada ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   

   

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  

Love, Dream & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang