Bab 25

33 1 1
                                    

Aku acuh kan saat Hangyeom memanggil ku berkali-kali. Aku hanya menerus kan langkah ku menuju rumah setelah aku pulang sekolah, Hangyeom sudah berdiri menunggu ku di ujung jalan tempat biasa yang aku lewatin depan mini market.

Hangyeom terus berjalan mengikuti ku, hingga dia akhirnya menarik tangan ku lembut untuk membuatku berhenti.

Dengan terpaksa aku akhirnya menoleh kepadanya sambil melepaskan tangan ku kasar. Tapi seperti tak perduli Hangyeom pun kembali menggenggam tangan ku.

"Apa oppa ada salah ?"

Seperti tidak percaya dengan apa yang aku dengar, pertanyaan yang tadinya aku Tanya kan pada diri sendiri Karna perubahan sikap nya yang tiba-tiba. Hingga aku terus di buatnya tidak konsentrasi selama sekolah atau bekerja. Kini, dia bertanya padaku.

Aku tertawa sinis Dan menatapnya penuh intimidasi.

"Oppa bertanya padaku, apa ada yang Salah ?"

"Maafkan aku jika aku bertindak menyebalkan, Na Rha."

"Dan kekanak-kanakan."

"Ayo bicara sekarang ! Aku sudah tidak tahan seperti ini."

Aku kembali melepaskan genggaman tangan Hangyeom dengan tanganku yang lain. Meski berat, Kali ini aku benar-benar harus mengulur waktu agar Hangyeom bisa lebih mengerti.

"Maaf Oppa, aku harus segera bekerja. Kita bicara lain Kali saja."
.
.
.
* * *

Areum bergantian memandang ku Dan Hangyeom yang sedang duduk menunggu ku di kursi pelanggan. Sejak aku baru datang bekerja, Hangyeom terus mengikuti ku Dan menunggu ku agar bisa bicara Dan menyelesaikan semuanya.

"Mwo ?" Tanya ku pada Areum untuk tatapan penuh kecurigaan itu.

"Mengakulah pada ku, apa yang terjadi pada kalian ? Kenapa tidak seperti biasanya ?"

"Biarkan saja dia begitu, itu hukuman untuk nya Karna bersikap kekanak-kanakan."

"Terserah pada mu Na Rha, tapi aku peringatkan kekasih mu itu tampan. Jangan lama-lama meninggalkan nya, banyak wanita yang pasti mengejar nya."

Aku langsung mendesis mendengar apa yang di ucapkan Areum, mungkin Areum ada benarnya. Sebenarnya Hangyeom terlalu tampan untuk ku, banyak wanita yang lebih pantas dengan nya. Lalu, kenapa aku lancang membuat nya mengejar ku seperti ini.

"Aissshhhhh...apa kamu Salah satu nya ?"

"Maaf Na Rha, bukan aku bodoh menolak laki-laki setampan dia. Tapi aku tidak akan mengkhianati teman ku, milik teman ku bukan tipe ku."

Terdengar sedikit cringed, tapi aku sangat menghargai pemikiran nya. Ku hadiah kan sebuah pelukkan hangat untuk sahabat ku satu ini, entah apa yeng terjadi jika tidak ada Areum dalam hidup ku.

"Gomawo eonnie, berjanji lah kita akan bersama untuk waktu yang lama."

Sebuah tepukan lembut di kening di layangkan Areum untukku, senyum teduh yang selalu mengingatkan ku pada Jaehan terukir di wajah polosnya.

"Sudah kembali lah bekerja !!"

Seperti selalu, tidak ada hari yang membiarkan aku bisa santai walau sejenak. Tidak sedikit pelanggan yang menguras bukan cuma tenaga ku tapi juga kesabaran ku.

Sesekali aku melihat ke arah Hangyeom yang Masih duduk Dan di sibukkan dengan handphone nya. Tak ada salahnya aku mengalah sekali, aku membuatkan satu cup ice Americano Dan sepotong cheesecake untuk nya. Kali ini aku benar-benar mentraktir nya, meski rasa kesal padanya Masih tersisa.

Love, Dream & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang