𝓡𝓪𝓼𝓬𝓪𝓵_2

461 61 8
                                    

🖤🖤🖤

Ingatan itu pendek, namun kenangannya tak terlupakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ingatan itu pendek, namun kenangannya tak terlupakan.

Xiao Zhan berdiri di atas rooftop sebuah gedung yang sudah tak terpakai. Saat itu malam hari, berdiri pada ketinggian seperti itu membuatnya bisa menyaksikan gemerlap kota Hongkong. Bangunan tinggi yang dihiasi ribuan kerlip lampu, jalanan memanjang dan berkelok-kelok, jembatan membentang yang terlihat indah dengan kilau lampu berwarna-warni. Semuanya nampak indah, dan menakjubkan.

Selama menjadi polisi, dia selalu berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan baik hingga naik menjadi seorang inspektur yang terpercaya. Dia menangkap penjahat, menggagalkan proses kejahatan, jual beli narkoba dan senjata ilegal. Semua terasa sangat lancar. Namun dia menghadapi seorang yang berbeda kali ini. Dia tidak tahu apa penyebabnya, karena sosok itu sangat licin atau dirinya yang mulai tidak memiliki kredibilitas seperti biasanya.

Dengan satu tangan memegang botol kecil berisi minuman keras, Xiao Zhan berdiri tepat di sisi atap. Matanya menatap ke bawah, di mana kegelapan ada di bawahnya. Dia membayangkan bagaimana jika dirinya jatuh ke bawah sana dari ketinggian gedung yang membuatnya nampak kecil. Xiao Zhan kembali mengalihkan fokus ke depan, di mana gemerlap kota tiba-tiba saja terganti oleh satu bayangan yang membuatnya tidak bisa tidur dengan tenang beberapa hari ini.

Dua hari yang lalu, pada satu malam yang dingin.

Di depan satu bar yang cukup terpencil, Xiao Zhan memarkir mobil dinasnya, Chevrolet warna hitam yang dapat diandalkan dalam aksi kejar-kejaran. Dirinya mendatangi tempat itu karena mendapat informasi bahwa seorang penjual senjata ilegal yang sangat licin berada di sana.

Xiao Zhan berdiri sesaat di dekat mobil dengan rokok yang menyala terjepit di sela jari. Penampilannya saat ini sangat santai. Hanya kaos hitam dilapisi jaket warna senada. Rambutnya yang agak panjang menjuntai menyentuh tengkuk. Anak rambut sedikit acak jatuh di sisi kening, menutup sebelas alis yang melengkung indah. Dia menghisap rokoknya sekilas seraya mengamati klub yang remang-remang di antara bangunan lain. Sudut bibirnya terangkat naik, membentuk senyum sarkastik.

“Seorang penjahat kelas kakap memilih tempat minim seperti ini. Entah dia terlalu menghemat atau memang pelit,” Xiao Zhan mendengus, menjatuhkan batang rokok yang masih setengahnya dan menginjaknya. Ia membenahi jaket dan bersiap untuk melangkah ketika satu orang perwira lain yang keluar bersamanya ikut berdiri dan menatap ke depan.

“Sepertinya dia cukup pelit,” komentar si perwira polisi, menanggapi ucapannya sesaat tadi.

Xiao Zhan tersenyum miring. Terus terang dia menjadi sangat penasaran dengan sosok yang sudah ia selidiki selama ini. Seorang penjual senjata yang cukup dikenal dan merupakan antek terpercaya dari kelompok gangster di kota Hongkong. Dia sudah berusaha meruntuhkan gangster yang merajalela di kota itu, namun masih belum bisa menembus keamanan kelompoknya.

Penjualan senjata ilegal yang terus terjadi cukup meresahkan para warga ibukota. Terkadang mereka menjadikan pasar atau pelabuhan menjadi tempat transaksi untuk senjata yang dikirim dari luar negeri.
Setelah beberapa penyelidikan yang dia lakukan, Xiao Zhan berhasil mendapatkan satu nama yang bisa membawanya untuk mengenal kelompok gangster yang dikenal sebagai Rascal.

𝑹𝑨𝑺𝑪𝑨𝑳 ; 𝓔𝓿𝓲𝓵 𝓲𝓷 𝓗𝓮𝓪𝓿𝓮𝓷 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang