𝓡𝓪𝓼𝓬𝓪𝓵_16

187 31 2
                                    

🖤🖤🖤

Transaksi yang direncanakan pihak Mr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Transaksi yang direncanakan pihak Mr. Sarfaraz untuk mengantar barang ke Lok Ma Chau berjalan lancar. Tidak ada kendala sama sekali. Bahkan rencana pengalihan yang dibuatnya bersama Tn. Zhu sama sekali tidak mengalami gangguan apa pun. Ketakutan mereka yang menduga bahwa Wang Yibo akan melakukan sesuatu terhadap rencana itu tidak terbukti sama sekali. Perangkap yang disusun rapi pun akhirnya hanya menghasilkan cerita hampa.

Peringatan Xiao Zhan untuk sementara tidak mengganggu kegiatan mereka dijalankan dengan baik. Alih-alih menggagalkan rencana bosnya, Yibo memanfaatkan kesempatan di saat rumah Mr. Sarfaraz kosong. Berbekal alat-alat yang diberikan oleh Xiao Zhan, dia memasangkan beberapa kamera pengawas dan alat perekam pada bagian yang sering digunakan untuk rapat khusus.

Sebelum Mr. Sarfaraz dan anak buahnya kembali, Yibo sudah meluncur pulang menuju toko minuman miliknya. Di sana ia berjanji untuk bertemu Xiao Zhan dan berniat membawa kekasih manisnya ke Chocolate Ville, satu tempat romantis yang beberapa hari sebelumnya sudah mereka rencanakan.

Senyum bahagia di bibirnya nyaris tak pernah hilang selama Yibo mengemudikan mobil. Dia berencana menghabiskan beberapa hari untuk berlibur, bahkan ia berbicara langsung dengan Mr. Sarfaraz tepat sebelum terjadinya transaksi.

"Transaksi ini tanggung jawabmu. Kenapa tiba-tiba kau mundur?" Mr. Sarfaraz mengemukakan keberatannya kala itu.

"Aku rasa masih ada orang lain yang lebih tepat melakukannya. Aku benar-benar membutuhkan liburan," ungkap Yibo.

"Berapa hari yang kau butuhkan?" Pria blasteran itu pura-pura bingung.

"Tiga hari."

Dalam beberapa saat tatapan Mr. Sarfaraz sedikit mengandung kecurigaan. Dia menduga bahwa liburan itu hanya alasan Wang Yibo untuk menggagalkan rencana mereka. Kalau itu terjadi, berarti Yibo benar-benar masuk perangkap dan akan terbukti bahwa selama ini, sosok yang dianggap pengkhianat akan tersemat padanya.

"Baiklah. Kau boleh berlibur dengan tenang."

Kepalanya manggut-manggut, dan menyibukkan diri setelahnya dengan berpura-pura memeriksa laporan.

"Sudah lama aku membutuhkan ketenangan," Yibo menyeringai dan berpamitan sebelum melangkahkan kaki keluar dari ruang rapat.

Aku tahu kalian merencanakan satu perangkap untukku. Kalian salah kalau mengira aku akan masuk dalam jebakan kalian

Dengusan samar mengiringi kaki Yibo yang menginjak rem ketika terjebak di garis lampu merah. Beberapa saat dia menunggu sambil mengetuk-ngetukkan jemari pada kemudi. Matanya mengamati sekitar untuk mengurangi kebosanan menunggu hitungan mundur pada lampu lalu lintas. Langit sore yang berwarna biru cerah membayang pada kaca depan mobil, berpadu dengan bayang-bayang pepohonan yang berderet di sepanjang sisi jalan.

Di saat dia menunggu, getar pada ponsel mengalihkan atensinya. Senyumnya kembali tersungging menduga kekasih manisnya yang menghubungi. Namun garis senyum di wajahnya sirna ketika melihat nama lain yang muncul pada layar.

𝑹𝑨𝑺𝑪𝑨𝑳 ; 𝓔𝓿𝓲𝓵 𝓲𝓷 𝓗𝓮𝓪𝓿𝓮𝓷 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang