𝓡𝓪𝓼𝓬𝓪𝓵_14

215 35 2
                                    

🖤🖤🖤

Rumah besar Mr. Sarfaraz kini diisi teriakan marah pemiliknya. Pria berdarah campuran itu menyalak pada seseorang di seberang sambungan telepon. Sosoknya yang sebelumnya duduk bersama Wang Yibo menghadapi meja bundar tersentak bangun. Wajahnya merah padam dengan sepasang mata yang berkilat-kilat, emosinya naik hingga ke ubun-ubun.

Saat itu waktu sudah menunjukkan jam sembilan malam di saat Yibo masih menemani pengusaha tersebut menghitung penghasilan yang masuk. Tumpukan uang kertas tersusun rapi di atas meja dan Yibo duduk dengan santai tanpa terganggu oleh suara keras bosnya yang berteriak.

“Aku tidak pernah mengharapkan laporan seperti ini! Bagaimana bisa gudang-gudang itu digerebek dan kita kehilangan barang?!”

Sebelah tangan pria itu terkepal kuat dan menumpahkan kekesalan pada meja. Kakinya melangkah mondar mandir di depan Yibo yang sibuk menghitung lembaran uang. Pelipis Mr. Sarfaraz berkedut gusar, menunjukkan kemarahan sewaktu mendengarkan seseorang yang berbicara di ujung sana.

“Idiot! Kalian benar-benar idiot! Sungguh tak berguna!”

Ponsel di tangan pria itu terlempar ke atas meja bundar, tepat di depan Wang Yibo. Sambungan itu diputus begitu saja dan hempasan pantatnya kembali menempati kursi di sebelah Yibo. Dadanya turun naik karena masih memendam kemarahan dengan berita-berita buruk yang sampai ke telinganya.

“Brengsek!” ia mendengus kasar. Tangannya meraih gelas berisi minuman keras dan menghabiskannya dalam satu tenggakan hingga warna mukanya semakin merah padam.

Yibo melirik sekilas sambil terus menghitung.

“Ada apa?” tanyanya, menunjukkan wajah tanpa dosa.

“Polisi sialan itu!” desis Mr. Sarfaraz. “Dia benar-benar melawanku. Dia menghancurkan semuanya!”

Gelas di tangan ia letakkan dengan kasar hingga menimbulkan dentingan keras pada meja kaca.

“Polisi yang mana?”

Kerutan di kening Yibo tercipta meski hatinya terasa panas mendengar umpatan yang tertuju pada kekasihnya.

“Inspektur yang sedang naik daun. Siapa namanya?”

Telunjuk Mr. Sarfaraz nyaris menyentuh ujung hidung Yibo. “Sean Xiao Zhan. Ya! Itu dia. Dia benar-benar brengsek!” lanjutnya geram.

“Bagaimana dia tahu semuanya?” usik Yibo.

“Pasti ada mata-mata yang dia susupkan. Dia berhasil mengambil barang-barang kita dari gudang, bahkan menggagalkan transaksi. Sebagian orangku tertangkap olehnya. Sial!”

Mengikuti sandiwara, Yibo menampilkan ekspresi terkejut. Mulutnya terbuka dengan tatapan mata syok yang susah payah ia tampilkan.

“Bagaimana bisa? Itu sangat merugikan!” Yibo menambah penampilan dengan nada marah yang ia lontarkan.

Dengusan geram lagi-lagi terdengar dari Mr. Sarfaraz yang mengepalkan sebelah tangan.

“Aku harus mendiskusikan ini dengan Tn. Zhu. Pasti ada sesuatu yang terjadi. Tidak mungkin komisaris membiarkan hal-hal seperti ini menimpa usaha kami.”

Dalam sesaat mata Yibo menunjukkan rasa terkejut. Untuk yang satu ini dia benar-benar kaget dan tidak berpura-pura. Kata komisaris yang diucapkan Mr. Sarfaraz membuatnya mencurigai beberapa hal. Dia sangat ingin mengetahui lebih jauh namun mengingatkan diri untuk bertahan. Pertanyaan yang terlalu menjurus akan menimbulkan kecurigaan dan dia tidak ingin mencelakakan diri sendiri terutama ia akan menyeret Xiao Zhan ke dalamnya.

“Aku akan memeriksa orang-orang kita,” ia berkata untuk memberi keyakinan pada pria blasteran di depan.

“Hmm. Lakukan itu, dan aku sendiri akan menemui Tn. Zhu. Hal ini harus cepat diselesaikan,” sambut Mr. Sarfaraz.

𝑹𝑨𝑺𝑪𝑨𝑳 ; 𝓔𝓿𝓲𝓵 𝓲𝓷 𝓗𝓮𝓪𝓿𝓮𝓷 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang