🖤🖤🖤
Suasana pesta di malam hari itu belum terlalu meriah. Tamu undangan pun belum semuanya hadir hingga pekarangan rumah itu masih belum dipadati orang-orang. Sebagian pelayan hilir mudik menata setiap detail dari perlengkapan pesta yang diadakan di satu halaman luas. Lampu berkerlip memenuhi seluruh halaman yang dihampari rumput hijau, pepohonan tinggi menjadi tempat menggantungnya lampu-lampu bulat berwarna warni. Meja panjang ditempatkan di beberapa sudut dan dipenuhi makanan serta minuman yang melimpah.
Ketika malam terus merangkak, para tamu yang terdiri dari para eksekutif dan golongan atas mulai hilir mudik memenuhi pesta kebun yang diadakan oleh seorang pengusaha di kota Hongkong. Mereka berbincang, obrolan bergaung diiringi lantunan musik instrumen yang terdengar ke semua bagian termasuk ke dalam rumah besar yang menjadi tempat utama dari pesta.
Rumah besar itu berdiri di salah satu tempat ternama di wilayah Avenue of Star. Tempat berdirinya komplek elit yang menjadi tempat tinggal para pengusaha kaya dan terhormat. Resort terkenal bernama Tai Mo Shan Alley merupakan area hijau yang banyak ditumbuhi pepohonan. Malam itu bahkan anginnya terasa dingin dan berhembus cukup kencang. Dedaunan rindang yang bergoyang membawa kesejukan menyapa para tamu yang menikmati pesta ditemani makan minum dan gosip terbaru.
Di antara lalu lalang dan sapaan ramah penuh basa basi, Wang Yibo berjalan santai diiringi Jiang Lei di sisinya. Dandanan elegan setelan merah tua menjadikan raut tampannya semakin bersinar. Paras putihnya begitu kontras meski hanya diterangi lampu taman yang redup. Melewati satu meja panjang yang dipenuhi goblet berisi anggur merah, tangannya meraih satu gelas dan terus melangkah lambat-lambat sambil memutar pandangan. Dia mulai menyesap cairan merah dari gelas sebelum menggoyangkan isinya sesaat tadi.
“Yibo, pesta ini sangat berkelas dan dipenuhi orang-orang kaya. Kita seperti orang kecil di sini. Sebenarnya kenapa kau datang ke pesta ini?” Jiang Lei ikut mengambil gelas anggur.
“Aku mencari informasi,” timpal Yibo. Menghirup lagi sekilas dan mengamati sekitar dengan santai. “Aku menelepon sopir pribadi Tn. Zhu dan dia mengundangku ke pesta ini. Sebentar lagi, kita akan memasuki jajaran lebih tinggi dalam organisasi.”
“Jajaran lebih tinggi?” ulang Jiang Lei, sedikit mengernyit. “Bukankah kau bilang kemarin—”
“Lupakan,” tukas Yibo. “Aku memiliki misi baru sekarang.”
Jiang Lei setengah mencibir. “Bilang saja sekarang kau mengikuti permainan inspektur itu. Jadi kalian sudah resmi berpacaran?” Bahunya menyenggol bahu Yibo.
Yibo menampilkan senyum bahagia.
“Kau tahu aku tidak akan pernah melewatkan kesempatan. Usahaku membuahkan hasil,” ujarnya. Senyum di bibirnya tersungging semakin lebar.
“Dia langsung setuju berpacaran denganmu? Bukankah dia masih mengingat kekasihnya yang meninggal?”
“Sudah meninggal, apa lagi yang diharapkan. Aku hanya tinggal memberinya ciuman romantis dan hatinya langsung luluh. Aku sudah bisa menebak kalau dia jatuh hati padaku. Pandangan matanya terlalu kelihatan.”
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑹𝑨𝑺𝑪𝑨𝑳 ; 𝓔𝓿𝓲𝓵 𝓲𝓷 𝓗𝓮𝓪𝓿𝓮𝓷 [𝐄𝐧𝐝]
ActionWang Yibo, memiliki hati yang sesungguhnya baik, namun terjerumus dalam kejahatan hingga bertemu dengan polisi yang membantunya melakukan hal-hal luar biasa untuk kembali seperti semula. Dia mulai dekat dengan polisi muda yang memberinya kehidupan b...