🖤🖤🖤
Terik matahari siang itu mengiringi perjalanan satu mobil yang berisi empat orang di dalamnya. Salah satu mobil dari milik Mr. Sarfaraz itu melaju di jalanan lebar menuju ke satu tempat di pinggiran ibukota. Di balik kemudi, Jiang Lei sesekali melirik pada Yibo yang duduk di sebelah. Suasana tegang melingkupi membuat tangannya yang mengendalikan roda kemudi sedikit berkeringat. Beberapa kali dia melirik spion tengah untuk melihat dua orang yang duduk di jok belakang.
Sekali lagi melirik pada Yibo, melihat pemuda tampan itu duduk tegak dengan pandangan lurus ke depan. Melirik ke bawah, dia melihat kedua tangan Yibo memutar-mutar ponsel, tampak gelisah. Menyadari kegelisahan temannya, dia hanya bisa berharap semua hal berjalan dengan lancar. Saat ini, mobil yang dia kemudikan sedang melaju menuju Dyer Ave, satu wilayah kecil di pinggiran sungai sisi kota Hongkong.
Tn. Zhu memilih waktu di siang hari karena keadaan saat itu selalu sepi dibanding sore yang menjadi pilihan orang-orang untuk keluar. Rencananya hari ini untuk bertransaksi dengan beberapa orang yang sudah menyiapkan barang pesanan. Dia sengaja membawa Sarfaraz dan Wang Yibo untuk menemani dirinya. Biasanya dia tidak pernah terjun langsung dalam hal seperti ini, tetapi setelah banyak kejadian yang merugikan, dia merasa sudah waktunya dia turun tangan dalam menangani masalah. Selain itu, dia ingin menguji Wang Yibo dalam hal ini. Meskipun pemuda itu tidak memperlihatkan tindakan yang mencurigakan, dia tetap belum sepenuhnya mempercayai Yibo.
Selama duduk santai di jok belakang, dia terus memperhatikan perilaku dan bahasa tubuh Yibo di depan. Tatapan matanya yang tajam kadang bertemu dengan mata Yibo yang sesekali melirik pada spion.
Yibo membuang muka ke arah jendela, menatap gersangnya jalanan yang mereka lalui. Mereka sudah mencapai wilayah Dyer Ave yang cukup panas. Tidak banyak peohonan hijau yang tumbuh di sana. Bangunan semi permanen berderet di sepanjang jalan. Dalam hati dia harap-harap cemas tentang apa yang akan dilakukan Xiao Zhan saat ini. Di kala fokusnya sedang tertuju pada sang kekasih, bunyi ponsel dengan getar yang mengejutkan membuatnya sedikit terlonjak. Rasa takut bahwa yang menelepon adalah kekasihnya menguap ketika melihat nama yang muncul pada layar.
Zhengting.
Keningnya sedikit mengernyit karena tidak menduga pemuda itu akan menghubungi dirinya.
Apakah ajakan makan kemarin membuat pemuda itu salah paham?
Dia mengangkat sambungan yang masuk setelah melirikkan matanya sekilas ke arah spion.
“Ya?” suaranya sedikit berbisik.
“Yibo, kau di mana?”
Suara Zhengting terdengar ceria.
“Di perjalanan mengantar ayahmu. Kami ada bisnis,” sahut Yibo.
“Bersama ayah?”
Nada heran dan sedikit cemas mengiringi pertanyaan Zhengting. “Ada bisnis apa?” tanyanya.
“Nanti aku cerita. Ada apa? Tumben kau menghubungi.”
“Emm, tadinya aku ingin mengajakmu makan siang. Tapi jangan salah paham, aku tidak memiliki niat apa pun.”
Yibo memaksakan satu senyum tipis, sedikit miris.
“Mungkin lain kali. Baiklah, aku tutup.”
Setelah mendengar gumaman Zhengting, Yibo menutup telepon diiringi helaan napas lega.
“Siapa yang meneleponmu?”
Pertanyaan dari arah belakang membuatnya menolehkan kepala. Nada curiga itu berasal dari Mr. Sarfaraz.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑹𝑨𝑺𝑪𝑨𝑳 ; 𝓔𝓿𝓲𝓵 𝓲𝓷 𝓗𝓮𝓪𝓿𝓮𝓷 [𝐄𝐧𝐝]
ActionWang Yibo, memiliki hati yang sesungguhnya baik, namun terjerumus dalam kejahatan hingga bertemu dengan polisi yang membantunya melakukan hal-hal luar biasa untuk kembali seperti semula. Dia mulai dekat dengan polisi muda yang memberinya kehidupan b...