🖤🖤🖤
Sirine mobil polisi semakin memekakkan telinga ketika rombongan Zhang Yixing tiba di reruntuhan. Derap sepatu para polisi menapaki tanah merah semakin menerbangkan polusinya. Para polisi berseragam itu menyebar dengan senjata di tangan sesuai perintah.
“Sebagian masuk ke dalam. Sisanya kepung tempat ini!”
Yixing mengedarkan pandangan dan melihat Marcus yang sedang memborgol seorang pria. Dengan langkah lebar dia berjalan menghampiri.
“Di mana Xiao Zhan?”
“Dia mencari Yibo,” sahut Marcus, memberi tanda dengan gerakan dagu.
“Dia sendirian?”
Yixing melebarkan mata. Tanpa bertanya lagi dia segera menerobos masuk sambil mengokang pistol. Tatapannya beredar dan mulai beraksi untuk menembak serta menangkap anak buah Zhu Zhangtian yang menyebar berusaha melarikan diri. Sesekali dia menyembunyikan diri di balik tiang sambil membalas tembakan yang terus terjadi di dalam bangunan. Sambil berlindung, matanya jelalatan mencari sosok yang dia khawatirkan.
Di sisi ruangan lain, Yibo masih berlindung di balik batu besar. Pakaiannya sudah sangat kotor ketika dia terduduk di tanah. Bibirnya terbuka untuk mengatur napas sambil memeriksa peluru pistol. Dia baru saja memutar tempat peluru sewaktu seorang anak buah lain memergokinya. Menoleh kaget, dia segera menembakkan peluru ke arah si pria. Tidak cukup sekali dia menembak hingga pria itu menggelepar menimpa tanah.
Beberapa meter dari batu tempat Yibo sembunyi, Xiao Zhan menyapukan pandangan dan melihat Zhu Zhangtian yang hendak berlalu dari ruangan utama. Dengan mata berkilat dia menembakkan peluru ke arah pria itu, namun seorang anak buah lain melindungi dan menggunakan tubuhnya untuk menahan tembakan.
Zhu Zhangtian berpaling dengan wajah geram sambil balas menembak walau luput karena Xiao Zhan segera menghindar. Pria itu melompat ke balik tembok dan mengedarkan pandangan, sesaat kemudian dia berlari ke arah lorong lain.
Saat itulah Yibo yang hendak bangun melihat kelebatan sosok Zhu Zhangtian. Dia segera bangkit dan menyusul ke arah menghilangnya pria yang ingin dia bunuh.
Zhu Zhangtian tiba di ruangan lain yang agak sepi dan terpencil, nyaris di bagian belakang bangunan dan tergesa merogoh saku ketika ponselnya berbunyi. Tanpa melihat siapa yang menelepon, dia langsung berkoar-koar pada sosok di seberang sana.
“Keluarkan aku dari sini! Datang lewat jalan belakang reruntuhan.”
“Aku datang. Tunggulah di sana.”
Jawaban itu serupa suara seseorang yang sudah paruh baya dan sedikit berwibawa.
“Cepatlah!”
Mendesis geram, dia menutup panggilan dan hendak mengantongi ponsel ketika Yibo muncul dari balik tiang. Melirik sekilas, dia segera berlari sambil menembak ke arah belakang untuk mencegah Yibo menyusul.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑹𝑨𝑺𝑪𝑨𝑳 ; 𝓔𝓿𝓲𝓵 𝓲𝓷 𝓗𝓮𝓪𝓿𝓮𝓷 [𝐄𝐧𝐝]
ActionWang Yibo, memiliki hati yang sesungguhnya baik, namun terjerumus dalam kejahatan hingga bertemu dengan polisi yang membantunya melakukan hal-hal luar biasa untuk kembali seperti semula. Dia mulai dekat dengan polisi muda yang memberinya kehidupan b...