🖤🖤🖤
Usaha Yibo untuk menutupi hubungannya dengan Xiao Zhan belum membuahkan hasil. Dia sempat was-was karena ponsel Xiao Zhan tidak bisa dihubungi dan akhirnya hanya bisa meninggalkan pesan di kotak suara. Di toko minuman miliknya, dia terus menunggu telepon balik dari polisi manis itu, namun sampai malam turun menyelimuti kota, telepon yang dia pelototi tak kunjung berbunyi.“Mau sampai kapan menunggu di sini?”
Suara Jiang Lei memecah keheningan. Dia berdiri menumpukan satu siku pada meja, menatap prihatin pada pemuda tampan yang duduk gelisah di kursi bar.
“Aku harus menunggu. Hanya nomor ini yang bisa menghubungkanku dengannya,” jawab Yibo, sesekali dia meneguk minuman dari gelas kristal.
“Tidak mencoba untuk menelepon lagi?”
“Aku sudah meninggalkan pesan, harusnya dia paham.”
“Mungkin dia ada urusan,” komentar Jiang Lei. Dia melirik jam yang melingkar di tangan. “Ini sudah malam. Jika kau akan tetap di sini, maka aku pulang duluan,” imbuhnya, tatapannya beralih pada Yibo.
“Hmm, aku akan menunggu sampai dia benar-benar ada kabar.”
Yibo menggerakkan dagu sebagai persetujuan.
Sambil mengangkat bahu, Jiang Lei berlalu dan merapikan beberapa botol pada tempatnya. Setelah menghabiskan sisa minuman dari gelas, dia kembali menghampiri Yibo.
“Aku akan pulang menggunakan taksi,” ujarnya.
“Tidak perlu,” bantah Yibo. Dia mengeluarkan kunci mobil dari saku celana. “Bawa saja. Aku akan ikut dengan Xiao Zhan.”
“Kau yakin dia akan datang?” Jiang Lei mengerutkan kening sambil menatap kunci yang tersodor.
“Mungkin,” jawab Yibo ragu.
Jiang Lei hanya menggelengkan kepala namun tak urung menerima kunci dari Yibo.
“Baiklah. Tapi menurutku, kenapa kau tidak membeli ponsel baru sementara ini? Komunikasi kalian akan lebih mudah.”
“Zhu Zhangtian akan mengetahuinya. Saat ini tidak perlu terburu-buru mengambil langkah, aku harus berbicara dengan Xiao Zhan.”
“Jika itu maumu. Aku pergi.”
Jiang Lei berbalik dan berjalan keluar dari toko minuman. Dia melewati beberapa toko yang masih buka tapi kebanyakan toko-toko itu sudah tidak melayani pembeli dan hanya merapikan atau menghitung barang mereka karena tidak beroperasi sampai malam, bahkan sudah ada toko yang tutup dari sore. Gedung itu hanya ramai di pagi dan siang hari, dan akan ditutup di saat malam menjelang.
Sepeninggal Jiang Lei, Yibo masih berusaha menikmati minuman sambil menunggu dengan perasaan kacau. Dia bertanya-tanya kenapa Xiao Zhan tidak ada kabar sama sekali. Sesaat menenggak cairan terakhir dari gelas, dia mulai mengangkat gagang telepon untuk kembali menghubungi nomor kekasihnya. Dia duduk menyamping menghadap telepon dan menunggu panggilannya terjawab. Detik demi detik dia mendengar nada membosankan dari satu hubungan telepon, masih sabar menunggu sampai wajahnya seketika berseri ketika jawaban yang dia tunggu-tunggu menyentuh pendengaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑹𝑨𝑺𝑪𝑨𝑳 ; 𝓔𝓿𝓲𝓵 𝓲𝓷 𝓗𝓮𝓪𝓿𝓮𝓷 [𝐄𝐧𝐝]
ActionWang Yibo, memiliki hati yang sesungguhnya baik, namun terjerumus dalam kejahatan hingga bertemu dengan polisi yang membantunya melakukan hal-hal luar biasa untuk kembali seperti semula. Dia mulai dekat dengan polisi muda yang memberinya kehidupan b...