𝓡𝓪𝓼𝓬𝓪𝓵_19

189 31 2
                                    

🖤🖤🖤

Kediaman Zhu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kediaman Zhu

Selama mengikuti acara santap siang keluarga yang coba Yibo nikmati, otaknya terus dipenuhi berbagai dugaan dan prasangka. Dia sangat mengenal kepribadian seperti Tn. Zhu, sosok yang tidak akan mudah untuk menerima dan memaafkan satu hal yang mengganggunya. Siapa pun itu, tidak akan ada maaf yang keluar darinya. Itulah yang membuatnya bertanya-tanya karena perubahan drastis yang ditunjukkan.

Selain karena masalah itu, Yibo merasa gelisah karena teringat kekasihnya. Dia tidak tahu akan sebesar apa kemarahan Xiao Zhan jika bertemu, itu pun kalau dia diberi kesempatan untuk menemuinya. Dengan karakter Xiao Zhan yang bebas dan sedikit keras kepala, kasarnya, dia bisa saja dilempar dari jendela apartemen. Sambil mengunyah, Yibo berpikir keras bagaimana caranya untuk merayu Xiao Zhan dan segera pergi dari kediaman Zhu.

Diam-diam Tn. Zhu mengamati gerak gerik Yibo, mencoba untuk lebih memahami kepribadian pemuda itu dan mencari kelemahan apa yang dimilikinya. Setelah kematian Weiheng, dia tak bisa untuk tidak mencurigai Wang Yibo. Pemuda itu adalah tersangka utama dalam pembunuhan yang terjadi pada Weiheng. Namun Yibo terlalu licin untuk ditangkap begitu saja, itu sebabnya dia harus memainkan trik seperti sekarang. Menarik pemuda itu lebih dekat dengannya dengan menggunakan anaknya sendiri. Dia tahu seperti apa perasaan Zhengting terhadap Yibo dan hal itu bisa dimanfaatkan olehnya.

“Bagaimana liburanmu? Kau terlihat lebih santai sekarang,” dia berkata, mulai membuka jalan untuk menjalin hubungan.

Yibo mengangkat wajah dari menekuri makanan di atas piring. Menatap raut muka Tn. Zhu yang menampilkan ekspresi ramah.

Aku salut padanya. Dia sangat ahli dalam memainkan peran

Sebelum menjawab, Yibo menampilkan senyum dengan gerutuan yang tak hentinya ia gumamkan di dalam hati.

“Cukup menyenangkan. Setidaknya bisa menghilangkan stress dan juga menghindari orang-orang yang mengincar nyawaku.”

Senyum miring mengakhiri jawabannya seiring tangannya yang menjangkau gelas berisi air putih. Lirikan matanya tertuju pada Tn. Zhu yang mengulas senyuman.

“Menjalani kehidupan seperti ini memang berisiko. Ketakutan kehilangan nyawa sudah menjadi hal biasa. Bahaya mengancam di sekitar kita, bahkan bisa saja orang terdekat kita justru musuh yang sebenarnya,” Tn. Zhu membalas dengan santai.

“Anda benar,” gumam Yibo, merasa sedikit lega karena tenggorokannya terasa segar setelah menghabiskan air dalam gelas. “Akan lebih sulit menghadapi seseorang yang berpura-pura baik namun sebenarnya racun dalam kehidupan,” dia menambahkan sambil meletakkan gelas dan kini mengambil sepotong buah melon yang tersedia di atas piring.

“Hmm, tapi berdiri tegak menghadapi situasi dan ancaman orang lain akan lebih baik dibanding tindakan pengecut yang hanya bisa melarikan diri dari masalah.”

𝑹𝑨𝑺𝑪𝑨𝑳 ; 𝓔𝓿𝓲𝓵 𝓲𝓷 𝓗𝓮𝓪𝓿𝓮𝓷 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang