🖤🖤🖤
Pulau itu bernama Samae San. Tidak terlalu besar namun memiliki pemandangan indah. Pantai yang berpasir putih berpadu dengan air laut kebiruan. Pepohonan tinggi berderet menyejukkan suasana sebanding dengan bukit hijau nan subur. Cuaca hangat serta angin dingin yang berhembus membuat sebagian penduduk kecil pulau itu menyukai bermain di pantai.
Satu bulan berlalu dan kehidupan di pulau itu membuat dua insan yang tinggal di dalamnya tidak lagi menginginkan kehidupan lain di luar sana. Di antara orang-orang lokal yang bercengkerama menikmati cerahnya senja, Wang Yibo dan Xiao Zhan tak ingin ketinggalan untuk menyaksikan matahari terbenam di ujung samudera.
Yibo sudah tidak lagi menggunakan kursi roda. Berkat tekad dan keinginan yang kuat, serta perhatian dan kasih sayang dari kekasih manisnya, Yibo berhasil melewati hari-hari berat dalam kursi roda. Dia terus berlatih untuk berjalan, terkadang dilepas begitu saja oleh Xiao Zhan dan memintanya untuk melangkah mendekati dirinya yang berjarak puluhan meter. Ketakutan kehilangan sang kekasih yang terkadang menakuti dirinya dengan menenggelamkan diri di lautan, membuat Yibo menumbuhkan kekuatan dan terus melatih otot kaki hingga dalam waktu kurang dari satu bulan, dia sudah bisa kembali berjalan dengan normal. Dia bisa kembali merasakan yang namanya berlari, berkejaran dengan kekasihnya di atas lembutnya pasir putih.
Seperti sore itu, mereka kembali bermain air, bercanda, tertawa lepas menikmati kebahagiaan, melupakan rumitnya masalah untuk sementara waktu. Dalam balutan baju santai, Yibo tersenyum lebar sewaktu melihat Xiao Zhan yang mulai mengerjainya. Pemuda manis itu berlari setelah menyiramkan air laut padanya. Tawanya yang ceria membuat Yibo merasa gemas hingga dia mengejar sampai ke dekat tebing yang ditumbuhi pepohonan kecil menghijau.
Xiao Zhan berhenti di dekat tebing dan tertahan oleh kungkungan tubuh Yibo yang mendesaknya menempel pada batu karang. Dia tersenyum melihat pemuda tampan yang terengah itu menekan tubuhnya, menahan lengan sambil perlahan menautkan jemari. Wajah Yibo yang basah terkena tetesan air dari rambut cokelatnya yang ia siram, menjadikan ketampanan pemuda itu begitu memikat.
“Kau selalu mengerjaiku, sayangku,” bisik Yibo, menggesekkan ujung hidung mereka.
“Aku hanya ingin melihat keceriaanmu. Sebelumnya kau merasa terbebani dengan kursi roda yang tak lepas darimu.”
Xiao Zhan ikut menggerakkan hidung.
“Aku sangat beruntung memiliki kekasih sepertimu. Terima kasih.”
Sekilas kecupan lembut mendarat di bibir.
“Keberuntungan itu bukan hanya milikmu. Aku juga merasa begitu tersanjung karena kau mencintaiku begitu dalam. Aku merasakannya.”
Yibo tersenyum bahagia, mata hitamnya meneliti wajah manis yang membuatnya jatuh cinta, yang mengubah kehidupan gelapnya menjadi begitu terang oleh cinta dan harapan. Pelan bibirnya ia sentuhkan pada pipi, dengan lembut menelusuri kehalusan pipi dan terus menciumi sampai ke dekat telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑹𝑨𝑺𝑪𝑨𝑳 ; 𝓔𝓿𝓲𝓵 𝓲𝓷 𝓗𝓮𝓪𝓿𝓮𝓷 [𝐄𝐧𝐝]
ActionWang Yibo, memiliki hati yang sesungguhnya baik, namun terjerumus dalam kejahatan hingga bertemu dengan polisi yang membantunya melakukan hal-hal luar biasa untuk kembali seperti semula. Dia mulai dekat dengan polisi muda yang memberinya kehidupan b...