🖤🖤🖤
Malam menunjukkan pukul delapan di kala telepon Yibo berdering nyaring. Dia baru saja membersihkan diri setelah tertidur sebentar. Yibo mencari-cari bunyi ponsel dan mengingat di mana dia meletakkan benda itu terakhir kali. Dia mengingat kegiatan panasnya dengan Xiao Zhan di ruang makan dan berjalan sambil mengeringkan rambut yang basah. Dia melempar handuk pada sandaran kursi dan meraih ponsel yang berdering dari atas meja. Keningnya berkerut sewaktu melihat nama Zhengting pada layar.
“Halo...”
Dia menjawab panggilan sambil menjangkau gelas dari tempatnya, mengisinya oleh air dispenser, meneguk minuman meski sedikit berkerut ketika mendengar nada khawatir Zhengting di seberang sana.
“Yibo, kau di mana? Apa kau ada masalah?”
“Aku di rumah,” Yibo menyahut setelah menurunkan gelas dari bibir. “Ada apa? Kenapa terdengar cemas?”
“Ayah menelepon dan menanyakanmu, mereka pikir kau ada bersamaku.”
Zhengting di seberang sana melangkah mondar mandir di ruang tamu apartemen.
“Lalu apa jawabanmu?” tanya Yibo.
“Aku bilang kau ada di sini. Di apartemenku,” sahut Zhengting, berhenti sesaat tepat di depan dinding kaca. “Aku merasa ada masalah yang terjadi di rumah. Kenapa kau tidak lihat ke sana? Aku akan menjemputmu.”
“Mungkin ayahmu hanya ingin mengetahui keberadaanku saat ini,” Yibo menanggapi.
“Aku pikir ini serius,” timpal Zhengting. Tarikan napasnya panjang dan berat. “Aku mendengar suara temanmu. Aku tidak yakin, tapi ... sepertinya dia dalam masalah.”
“Teman?” Yibo mengernyit bingung. “Maksudmu Jiang Lei?” tanyanya.
“Kau pikir memiliki teman lain?” desak Zhengting.
“Tidak, aku ...”
Untuk beberapa detik Yibo mencerna semuanya termasuk kejadian tadi sore. Perasaannya yang selalu merasa tak tenang akhir-akhir ini dan dia menyadari kalau Jiang Lei belum kembali ke rumah.
“Apakah temanmu belum pulang?”
Pertanyaan Zhengting semakin membuatnya gelisah.
“Belum...”
“Bukan aku ingin menakuti, tapi ...” Hembusan napas lagi-lagi mengiringi ucapan Zhengting. “Bukankah lebih baik jika kita melihatnya sekarang? Aku yakin bahkan sebenarnya kau mungkin diminta untuk datang. Kau tidak memeriksa teleponmu?”
“Sebentar,” ujar Yibo lantas menjauhkan telepon dari telinga. Tanpa menutup sambungan, dia memeriksa apakah ada panggilan dari kelompok Rascal yang mungkin tidak terangkat. Dadanya langsung berdebar kencang sewaktu melihat nama Zhu Zhangtian ada dalam daftar panggilan tak terjawab.
“Sial!”
Yibo kembali mendekatkan ponsel.
“Ayahmu memanggil, dan aku sama sekali tidak mengetahuinya,” ia berkata.
“Bersiaplah, aku akan menjemputmu. Jika kau pergi sendiri, maka kebohonganku akan terbongkar.”
Kalimat itu menjadi penutup pembicaraan karena Zhengting langsung mematikan sambungan. Yibo menjadi sangat gelisah dan cemas. Dia berbalik hendak melangkah sewaktu Xiao Zhan sudah berdiri di belakangnya.
“Yibo, ada apa?” Xiao Zhan bertanya seiring kerutan yang tercipta di kening.
“Ada masalah. Aku harus ke tempat Zhu Zhangtian,” Yibo menyahut sambil berjalan menuju kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑹𝑨𝑺𝑪𝑨𝑳 ; 𝓔𝓿𝓲𝓵 𝓲𝓷 𝓗𝓮𝓪𝓿𝓮𝓷 [𝐄𝐧𝐝]
ActionWang Yibo, memiliki hati yang sesungguhnya baik, namun terjerumus dalam kejahatan hingga bertemu dengan polisi yang membantunya melakukan hal-hal luar biasa untuk kembali seperti semula. Dia mulai dekat dengan polisi muda yang memberinya kehidupan b...