𝓡𝓪𝓼𝓬𝓪𝓵_7

292 40 3
                                    

🖤🖤🖤

Istirahat satu hari rasanya tak cukup bagi Wang Yibo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Istirahat satu hari rasanya tak cukup bagi Wang Yibo. Bukannya dia lemah dan tidak memiliki daya tahan tubuh yang kuat, tertembak di lengan bukan apa-apa baginya. Dia hanya merasa malas untuk bertemu Zhu Zhangtian, apalagi harus bertemu dengan Zhengting. Dia mulai menjaga jarak dengan pemuda itu sejak perasaannya berubah karena kehadiran Xiao Zhan. Meski belum terjalin hubungan khusus antara mereka, namun dia tahu hatinya sendiri bahwa dirinya tertarik pada polisi manis yang mengajaknya bekerja sama.

Setelah siang kemarin dia mendatangi rumah sakit terdekat dan mengeluarkan peluru yang bersarang, dia hanya duduk menunggu Jiang Lei yang menggunakan kendaraan umum. Dia nyaris terlelap sewaktu rekannya itu tiba dan membangunkannya. Keduanya kembali ke rumah mereka di sore hari, di saat cuaca buruk menemani perjalanan sampai di rumah. Yibo hanya bisa menghempaskan tubuh di atas tempat tidur, merasakan lemas dan lelah yang menyerbu fisik dan pikiran.

“Apa kau yakin tidak ada yang melihatmu dengan polisi itu?” Jiang Lei mengajukan pertanyaan setelah duduk di kursi dekat jendela. “Jika kau tidak bergerak cepat, Weiheng akan semakin puas karena berhasil menjatuhkanmu.”

“Aku tidak yakin siapa yang selalu mengikutiku. Dia selalu diam-diam mencari kesempatan dan terus mencari-cari kesalahan,” Yibo menimpali, tangannya terangkat menutup kening. Dia menangkap suara tetesan hujan yang makin deras menimpa atap genting.

“Beruntung mereka tidak mengejar Xiao Zhan dan rekannya.”

“Mereka sengaja tidak melakukannya, sebenarnya bisa saja mereka menembak Xiao Zhan. Aku pikir mereka hanya ingin menimbulkan kerusuhan.”

“Apa kau tidak ingin menghubungi Xiao Zhan?” Jiang Lei bertanya.

“Tidak sekarang. Biarkan semuanya dingin.”

“Mungkin saja dia khawatir padamu,” kata Jiang Lei.

“Dia?” Yibo mendengus seiring tubuhnya yang beranjak bangun dan duduk di sisi tempat tidur. “Kalau aku tidak didorong oleh pria itu, pelurunya akan menembus dadaku. Dia tidak mungkin mengingatku saat ini.”

“Mungkin saja dia melakukannya dengan sengaja untuk mengalihkan perhatian.”

“Dia pasti sedang memikirkan kegagalannya dan menyalahkanku karena informasi yang bocor. Mana peduli dia pada nyawaku,” sergah Yibo. Dia melangkah ke dekat lemari untuk bertukar pakaian. “Aku harus menyiapkan mental untuk menemui Zhu Zhangtian.”

“Jika kau datang di siang hari besok, Zhengtinh pasti sedang sibuk di rumah sakit. Kau akan terbebas darinya,” Jiang Lei menenangkan.

“Aku harap begitu.”

Siang ini, di kala cuaca masih bersahabat, Yibo sudah berdandan dengan rapi untuk mendatangi kediaman Zhu. Tubuhnya dibalut kemeja hitam dan blazer merah tua yang menjadi favoritnya. Dia duduk di kursi penumpang, membiarkan Jiang Lei yang mengemudi mobil karena satu lengannya masih dibalut perban.

𝑹𝑨𝑺𝑪𝑨𝑳 ; 𝓔𝓿𝓲𝓵 𝓲𝓷 𝓗𝓮𝓪𝓿𝓮𝓷 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang