COMPLETED
[Kisah tentang Dewa kehancuran yang jatuh hati pada seorang anak Raja yang memiliki dendam dan ketamakan akan dunia.]
👑 zosan area
zoro x sanji
disclaimer
• semua karakter hanya milik oda sensei
• pict mengambil dari pin
• b×b warning 18...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠️Warning18+ area
➶ Sanji berlari sekuat tenaga, pintu kamarnya pun dibuka dengan kasar, ia langsung jatuhkan tubuhnya di atas ranjang, ia memejamkan matanya mencoba menenangkan diri.
"Tidak buruk juga."
Sanji terkejut, ia langsung menoleh kesumber suara.
"Ares!" Panggil Sanji, ia langsung berdiri dan menghampirinya.
"Aku mendengarnya tadi." Ucap Zoro.
Sanji langsung berlari memeluknya, menenggelamkan wajahnya di dada Zoro, seperti sedang mengadu bahwa ia sedang sedih, kecewa tak punya tempat bersandar.
"Ahh! aku datang karena ingin berhubungan badan denganmu, tapi kurasa kau sedang disuasana hati yang buruk."
Sanji pun memukul punggung Zoro.
Suara langkah kaki tiba tiba terdengar ramai, Zoro pun mencoba melihat kebawah balkon, ada 5 penjaga yang bersenjata.
"Ayahmu memberikan penjagaan yang lebih ketat sepertinya." Sanji tetap diam.
Zoro menghela nafas pasrah, "Karena aku sedang baik sekarang, kau mau keluar? jika iya aku akan menemanimu."
Sanji mendongakkan wajahnya menatap Zoro penuh tanya. "Keluar?"
Zoro pun mengangguk.
"Ada tempat yang kau inginkan?" Tanya Zoro.
"Sudah malam Ares."
"Memangnya kenapa?" Zoro berjongkok membelakangi Sanji, tangan nya kebelakang seolah sedang bersiap siap untuk menggendong Sanji di punggungnya.
"Ayo."
"Kemana?"
"Mau atau tidak?"
"Kau yakin, yakin ini tak akan ketahuan."
"Siapa peduli, yang penting kau mau tidak, jika tidak aku akan pergi."
"Aku tak mau." tolak sanji.
Zoro pun bangkit berdiri, "Ya sudah."
"Jangan pergi." Sanji menarik ujung jari Zoro.
Zoro menatap sanji dengan heran, ia silangkan tangan nya di depan dada dan bersandar pada pagar.
"Lalu? apa yang di inginkan Yang Mulia pangeran?"
Sanji pun menarik tangan Zoro masuk kedalam kamarnya lalu menutup pintu balkon dan tak lupa menutup tirainya.
"Ares," Sanji mengambil jari jari Zoro untuk di genggamnya.
"Aku masih ingin tau soal ibuku, seperti yang kau tau tadi ayahku tak mau memberitau ku, hanya kau satu satunya harapanku."
"Beritau aku, kumohon."
Zoro tersenyum licik, "Apa imbalanku?"
Sanji menghela nafasnya, "a-ayo tidur denganku." Zoro pun langsung sunggingkan senyum lebarnya.