01. Pertemuan pertama

2.5K 154 12
                                    

Kisah tentang dewa kehancuran yang jatuh hati pada seoarang putra kerajaan yang memiliki dendam dan ketamakan akan dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kisah tentang dewa kehancuran yang jatuh hati pada seoarang putra kerajaan yang memiliki dendam dan ketamakan akan dunia.

Kedipan matanya seolah ingin membuat sang dewa mengiyakan semua keinginan nya, menggapai langit dan tertawa keras saat melihat kehancuran jagat raya.

Sanji sebagai Pangeran dari kerajaan germa dan Zoro sebagai Dewa Ares atau dikenal dengan Dewa Perang.

Mulai.

➶ Kerajaan Germa yang dibawah kepimpinan Vinsmoke Judge Raja yang tegas, kuat dan selalu mempunyai jalan keluar disetiap masalah yang diajukan rakyatnya.

Raja itu mempunya 3 Anak, Putra mahkota Ichiji, pangeran Niji dan pangeran Sanji.

Namun naasnya Niji tak mendapatkan hidup yang panjang seperti dua saudaranya.

Raja Judge telah lama mengidap sakit, para tabib bilang itu penyakit yang dikirim dari jauh negeri seberang, oleh karena itu sembari menunggu obat penawar jadi, sang Raja hanya berbaring di atas ranjang tanpa tau kapan siuman.

Jadi mau tak mau tahta kerajaan harus segera di berikan oleh anak tertua, yaitu Ichiji

Mengundang rasa tak suka dari Sanji, karena ia merasa lebih pantas daripada kakaknya.

.

"Aku bisa menghancurkan dunia jika memang kau mau..." Kata kata tersebut selalu hantui pikiran Sanji, sudah seminggu yang lalu suara itu datang di mimpi Sanji.

".... Buka jendela kamarmu."

Sang pangeran kerajaan itu kini berjalan jalan di tepi danau dekat taman istana, kedua prajurit nya mengawal kemanapun ia pergi. Namun terlihat dari sorot mata pangeran itu menyiratkan pandangan yang muak dan jenuh.

"Kubilang jangan ikuti aku."

Mereka langsung menundukkan badan nya ketika sang pangeran itu berbalik ke arah mereka, "maaf pengeran, namun kami hanya menjalankan tugas dari Yang Mulia Ratu untuk terus mengawal Pangeran kemanapun."

Sanji berdecih dan berjalan cepat, seolah harus mengabaikan mereka.

Hentakan kakinya dengan jelas menandakan bahwa Sanji sedang marah.

Bukan cuman hari ini namun kemarin dan kemarin nya lagi mereka selalu saja melihat Sanji murung dan membuat muka garang.

Tak pernah mereka melihat senyum nya, sampai dunia pun tak pernah mendengar bagaimana suara tawanya.

Entah masalah seperti apa yang sampai tega singkirkan senyum anak Raja itu.

Malam harinya, pangeran itu hanya duduk di depan kaca melihat pantulan wajahnya sendiri dengan muka datar.

Jikalau kaca itu mempunyai nyawa, ia pasti akan merasa iri melihat betapa ayunya wajah sang pangeran.

Hidung nya yang tinggi, mata abu-abu bak kabut dipagi hari, rambut pirang berkilau yang sedikit memanjang serta bibir nya yang semerah bunga mawar, siapapun kagum dengan keelokan nya.

DEMIGOD °zosan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang