COMPLETED
[Kisah tentang Dewa kehancuran yang jatuh hati pada seorang anak Raja yang memiliki dendam dan ketamakan akan dunia.]
👑 zosan area
zoro x sanji
disclaimer
• semua karakter hanya milik oda sensei
• pict mengambil dari pin
• b×b warning 18...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
➶ Kini sang surya menunjukkan sinar nya kepada belahan bumi yang mendapat giliran pagi, setelah melewati malam panjang penuh gairah.
Sanji baru saja tidur beberapa saat yang lalu setelah tubuhnya di hajar Zoro semalaman.
Dan kini hari semakin siang, matahari berada di tengah tengah kepala manusia, dan Sanji belum juga bangun dari tidurnya.
Zoro pun mengangkat tubuh Sanji untuk masuk ke kamar mandi, ia membersihkan tubuh Sanji membasuhnya dengan lembut menggunakan kain, karena tak sabar menunggu Sanji bangun.
Ia menggosokkan sabun ke seluruh badan Sanji, mencuci rambutnya juga, namun Sanji juga tak lekas bangun, ia bahkan menikmati pijatan yang Zoro berikan.
Setelah membilas kini Zoro memakaikan pakaian yang ia beli tadi, ia keluar penginapan untuk membeli baju yang sedikit lebih layak ketimbang baju yang dikenakan Sanji kemarin.
Zoro membaringkan Sanji di atas ranjang dan memakaikan baju untuknya.
Karena merasa tak bangun bangun pun, Zoro menepuk pelan pipinya,
"Sanji, bangun sudah siang." Sanji masih setia pejamkan matanya.
"Cantik?" Zoro kini menggoyangkan tubuhnya sedikit lebih kencang.
Perlahan Sanji membuka matanya "Ar-res?" suaranya serak, tenggorokan nya kering sampai rasanya nyeri karena dibuat berteriak semalaman.
Zoro pun mengambil minum dan meminumnya, ia langsung tangkup wajah Sanji menyalurkan air dari mulutnya, Sanji merasa berterimakasih karena Zoro dengan peka memberikannya.
Zoro lantas kembali masukkan air ke mulutnya dan melakukan nya berulang ulang sampai Sanji pun menggeleng, "sudah." ucapnya pelan.
Setelah mengatakan itu kini Sanji malah kembali pejamkan matanya, "jangan tidur lagi Sanji, sudah siang ayo makan."
"Aku lelah."
"Aku suapi?"
"Benarkah?"
"Iya, ayo bangun."
"Tapi aku tidak bisa menggerakkan tubuhku." Dengan sekuat tenaga Sanji gerakkan kakinya, namun yang ia rasakan tak ada, kakinya mati rasa.
Zoro langsung mengangkat tubuh Sanji, menggendongnya dan mendudukkan Sanji di atas kursi, di atas meja sudah ada makanan.
"Kamu yang membuatnya?"
"Bukan, ini semua diberikan penginapan."
Sanji lantas mengangguk paham, mulutnya kini disuruh buka karena Zoro yang menyuapi nasi kepadanya.
"Maaf soal semalam, aku sedikit berlebihan."
Sanji menatap Zoro dengan sinis, bukan cuman sedikit tapi Zoro benar benar berlebihan, apa ia tak sadar Sanji bahkan meminta ampun padanya berulang ulang.