30. Kemarahan Sanji

348 33 1
                                    

➶ Brukk!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brukk!!

Sanji berteriak kesakitan tatkala tubuh nya di lempar ke tanah, ia pasti mengalami memar di punggungnya.

"Tuan, benar dia kan."

"Ah! iya benar."

Sanji langsung menoleh, pria tua yang memakai baju bersih dan mahal, rambutnya sudah memutih karena umur dengan mata berwarna coklat, hidungnya mancung dan tinggi, sedikit gendut dan mungkin mempunyai tinggi badan setara dengan Sanji.

Jari jari tangan nya di penuhi dengan cincin berbatu warna warni dan sepatunya hitam berkilau.

"Jangan terlalu kasar kalian." Ucap pria itu, yang di yakini adalah seorang tuan rumah di sini.

"Sanji." Suara nya yang berat memanggil namanya, Sanji lantas menatap mata pria itu.

"Maaf jika mereka terlalu kasar padamu." Sanji dibantu berdiri, tali yang mengikat tangan nya pun dilepaskan.

"Sebelumnya kau pasti kebingungan kan mengapa kau berada disini, akan kujelaskan dahulu, namaku Monkey Garp."

"Hah? Monkey?" Sanji sedikit merasa aneh dengan nama yang barusan ia dengar.

"Kau ingat dengan pria yang membawamu tadi?" Tanya Garp, Sanji lantas mengangguk.

"Pria itu menitipkan mu padaku, dan kau akan bekerja untukku, kau lihat kabun strawberry di belakangmu sana?"

"Itu adalah kebun punyaku, kau akan bekerja padaku sampai pria itu membawamu kembali."

Sanji lantas kebingungan, apa maksud dari membawa nya kembali, kenapa Ares akan membawanya kembali, bukankah dia akan menjadikan Sanji budak sampai mati.

"Sanji boleh aku bertanya, dari mana asalmu?"

Sanji terdiam, pria dibelakangnya pun menarik rambut Sanji

"Tuan bertanya padamu." Sanji langsung menatap tajam pria tersebut.

"Sudah kubilang kalian tidak boleh menggunakan kekerasan."

"cihh." pria itu langsung melepaskan rambutnya.

"Kerajaan Germa."

Semuanya nampak terkejut, "Jauh sekali." Ucap Garp.

"Berapa umurmu?"

"22 tahun."

"Apa kau tau siapa yang membawamu kesini."

Sanji menggeleng.

"Kau tak mengenalnya?"

"Tidak."

"Kau ingat terakhir waktu bertemu dengannya?"

"Tidak."

"Ah baiklah."

"Olvia kau yang akan merawatnya." Wanita yang tadi Sanji temui berada tak jauh dari sana hanya mengangguk.

DEMIGOD °zosan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang