21. Sore panjang bersama Ares

591 64 17
                                    

➶ Sanji kini merebahkan dirinya langsung di kamar, perjalanan nya pulang dari istana ibu kota ke Denma sangat melelahkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➶ Sanji kini merebahkan dirinya langsung di kamar, perjalanan nya pulang dari istana ibu kota ke Denma sangat melelahkan.

Satu satunya penghalang nya adalah ichiji, namun Sanji juga tak bisa membunuhnya begitu saja.

Akan membuat para bangsawan lain nya berpikir bahwa Sanji adalah satu satunya tersangka kematian kakaknya.

Ichiji adalah orang yang baik, dia lebih memilih memberikan seluruh yang ia punya dari pada merugikan orang lain, walaupun ia terlampau begitu baik Ichiji juga pasti mempunyai orang yang tidak suka padanya.

Jadi Sanji memilih untuk berdiam diri sejenak, ia akan fokus meluaskan wilayahnya, memperkuat kekuasan nya dan menjadikan dia Raja yang paling tersohor namanya.

Sanji membalikkan badannya guna memperbaiki posisi tidur, dan ia langsung di buat jantungan karena melihat sosok pria yang tengah duduk di jendela kamarnya.

"Ares!" Sanji langsung beranjak dari tidurnya.

Senyuman lebar pun langsung terukir ketika namanya dipanggil.

Ia langsung turun dan berjalan mendekati Sanji, menaruh ketiga pedangnya disebelah meja lalu ikut naik di atas ranjang dan meletakkan kepalanya dipangkuan Sanji.

"Kurasa semua yang kau rencanakan berjalan dengan lancar." Zoro memulai pembicaraan.

"Begitulah." Jari jari Sanji mulai menelusuri surai Zoro, mata mereka pun bertemu.

"Kenapa? ada yang menganggumu?"

"Tidak, tidak apa, aku bisa menanganinya sendiri."

"Kau bisa meminta bantuanku kapanpun." Tangan Zoro terangkat guna menaruh rambut panjang Sanji di balik telinga karena sedikit menganggu.

"Kau tak memotongnya?"

Sanji nampak panik, "su-sudah kubilang aku sibuk." Ia langsung membenarkan bentuk rambutnya.

"Aku akan memotong nya nanti." Ucap Sanji.

"Jangan, rambutmu cantik."

Pipi Sanji langsung terasa panas, ia pun membuang mukanya ke samping menghindari kontak mata dengan Zoro.

"Jadi kenapa kau jarang sekali menemuiku?"

Zoro pun melebarkan matanya mendengar ucapan Sanji, "kau merindukan ku?"

"A-apa!? tidak, aku cuman bertanya karena dulu kau seperti rutin sekali ke kamarku setiap malam." Sanji gelagapan.

Zoro pun tertawa, ia bangkit dari tidurnya dan langsung menarik Sanji kepelukannya, lalu membawanya untuk merebahkan diri.

Jadi mereka berdua nampak tidur dengan Sanji berada di dekapan Zoro.

Sanji pun semakin menanamkan wajahnya di dada Zoro, mencium wangi badan yang baru pertama kali ia cium, wangi manis yang membuat sakit kepala.

DEMIGOD °zosan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang