12. Perang panjang dimulai

502 51 1
                                    

➶ "Yang Mulia, pengantar pesan sudah kembali, ia bilang Trafalgar tak menjawab apapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➶ "Yang Mulia, pengantar pesan sudah kembali, ia bilang Trafalgar tak menjawab apapun."

"Itu saja sudah cukup, terus ketatkan penjagaan dan langsung laporkan padaku jika ada serangan mendadak atau kapal yang mendekat."

"Baik Yang Mulia."

Terdengar suara ricuh yang mengalihkan atensi Sanji. "Lalu apa ribut ribut itu?"

"Perkelahian seperti biasa Yang Mulia, merebutkan jatah makan, dan yang lain nya ikut memasang taruhan untuk siapa pemenangnya."

"Ck, Jangan sampai ada yang mati."

"Baik Yang Mulia." Coby langsung pergi ke kerumunan untuk melerai perkelahian itu.

Malam pun tiba Sanji dan para prajurit nya bermalam di tenda, Trafalgar masih saja belum menampakkan batang hidung nya, haruskan ia memprovokasi sedikit lagi.

Prajuritnya kalah jumlah, dan lapangan perang yang menguntungkan pihak lawan membuat Sanji sulit bertidak, bisa bisa ia kalah sebelum bertemu dengan Trafalgar itu.

Yang kehilangan kesabaran terlebih dahulu, dia yang kalah, itulah inti perang kali ini.

Di sisi wilayah, Law kini dengan amat tenang mendengarkan para anak buahnya dengan bersaut saut tak sabar ingin menyerang Kerajaan Germa.

"Kapten, mereka meremehkan kita."

"Mereka membangun tenda di seberang dan membuat daging panggang, itu keterlaluan."

"Mereka bersantai padahal tau kalau kita yang akan mereka lawan, itu menjengkelkan kapten."

"Jika kita tidak segera bergerak, harga diri kita seperti di injak injak."

"Itu benar Kapten, kita harus menyerbu mereka dulu sebelum mereka kesini."

"Serang sebelum di serang, itu yang biasa Kapten katakan bukan."

Law menghela nafasnya kasar, "tenanglah kalian semua, mereka memang memancing kita untuk datang ke sana."

"Lagi pula kenapa, mereka juga takkan bisa menandingi kekuatan kita."

"Hasilnya akan tetap sama dimanapun perang nya terjadi, kita yang akan menang."

"Betul itu kapten, ayo singkirkan mereka aku tidak tahan melihat nya."

"Diamlah kalian semua, jangan ada yang bertindak tanpa arahanku."

"Heee...." semuanya berseru kecewa, sedangkan Law sibuk dengan pikiran nya tentang mengapa pangeran dari Germa itu memintanya untuk bergabungan dengan nya.

.

Pagi ini kabut tebal nampak menghalangi pandangan, disertai hembusan angin dingin dari laut. Sanji membuat penjagaan lebih ketat di laut, karena firasatnya tak enak setiap kali memandang kesana.

DEMIGOD °zosan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang