32. Sup Ayam

395 39 3
                                    

➶ Fajar pun datang Sanji terbangun karena dingin yang ganggu tidurnya, ia semakin merapat ke tubuh orang kini memeluknya, dan baru ia sadari, Zoro masih disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➶ Fajar pun datang Sanji terbangun karena dingin yang ganggu tidurnya, ia semakin merapat ke tubuh orang kini memeluknya, dan baru ia sadari, Zoro masih disini.

Masih memeluknya dan posisinya yang sama seperti tadi malam, Sanji pun mengusap matanya dan mendongak menatap Zoro.

"Kau tak tidur Ares?"

"Tidak, ayo lanjutkan tidurmu masih ada waktu sampai pagi datang."

Sanji pun kembali masuk kepelukan nya, "Kau masih kedinginan?" tanya Zoro dan Sanji hanya mengangguk pelan.

Tiba tiba saja Sanji merasa pelukan Zoro semakin panas, "aku menaikkan suhu api didalam tubuhku, apa ini cukup?"

Sanji pun nampak tak paham apa yang di ucapkan Zoro, namun intinya Sanji merasa sedikit lebih berkeringat.

"Iya, ini lebih baik." Ucap Sanji.

Apakah kerajaan Goa selalu sedingin ini dimalam harinya, apalagi ketika embun pagi yang datang disertai hawa dingin yang menusuk kulit, Sanji paling benci dingin.

Sanji tak bisa tidur akhirnya, ia hanya diam menikmati setiap sentuhan kulitnya dengan Zoro.

"Ares." Panggilnya pelan.

"Kau tak jadi tidur?"

Sanji menggeleng, "aku tak suka dingin, apakah besok kau akan datang lagi untuk memelukku saat tidur?"

"Aku akan memberimu selimut."

"Kau tak mau datang lagi?"

"Kau pikir tugasku hanya menjagamu."

Sanji merengut, "Baiklah, beri aku selimut yang paling tebal kalau begitu."

Zoro tersenyum, "berikan aku ciuman dulu."

Sanji berdecih, namun ia tetap menerima ciuman dari Zoro, Sanji pun merespon lidah mereka saling bersentuhan, melilit satu sama lain untuk menghantarkan kehangatan di setiap lumatan nya.

Dan ketukan pintu membuat Sanji terkejut, ia langsung melepaskan tautan bibir keduanya.

"Sanji, apa kau sudah bangun." Itu suara Olvia.

"Sebentar."

Sanji pun lekas beranjak dari tidurnya, tubuhnya lepas dari pelukan Zoro.

"Kau pergilah Ares."

Zoro pun ikut beranjak ia kembali memeluk Sanji dan mendapat satu kecupan di pucuk kepalanya.

"Semangat cantik." Ejeknya.

"Tak mau semangat." Sanji mendorong Zoro untuk menyingkir.

"Aku melakukan ini hanya karena satu satunya cara agar aku mendapatkan Germa lagi."

"Benar, jadi kau harus semangat." Dan Zoro pun pergi.

Lekas Sanji buka pintunya, "selamat pagi Sanji." Ucap Olvia dengan senyum lebar nya.

DEMIGOD °zosan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang