06. Pangeran kecil yang malang

774 89 5
                                    

➶ Sanji membuka matanya, yang pertama ia cari tak ada, Ares lagi lagi pergi tanpa pamit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➶ Sanji membuka matanya, yang pertama ia cari tak ada, Ares lagi lagi pergi tanpa pamit. Sanji menyibak selimutnya pelan, udara dingin langsung menyapa kulitnya tanpa permisi.

Ini yang kedua kalinya ia bangun tanpa busana.

Sanji melakukan peregangan sedikit dengan tangan dan lehernya, sebelum beranjak untuk pergi ke kamar mandi.

Dengan tertatih-tatih, dan berpegangan pada tembok Sanji kini berhasil masuk ke kamar mandi.

Ia bangun lebih awal jadi para pelayan itu belum datang membangunkan nya, Sanji akan selesaikan mandi sebelum para pelayan itu datang, bisa bisa mereka akan curiga melihatnya dua kali bangun tidur tanpa baju.

Sanji langsung mengguyur badan nya dengan air hangat, tubuhnya seperti berenergi lagi, mungkin mandi kali ini akan lebih lama dari biasanya.

Setelah menyelesaikan mandinya, Sanji yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung disapa dengan ketukan dari para palayan.

"Pangeran, Selamat pagi."

Sanji berdecih pelan, ia berjalan sedikit ia paksakan karena kakinya yang kram karena terlalu lama dikamar mandi.

"Tunggu." Teriak Sanji.

"Baik pangeran."

Sanji membuka lemarinya, memilih baju dengan mengenakan nya dengan cepat, celana dan baju. "Masukk." Ucap Sanji Sambil merebahkan tubuhnya di sofa.

"Pangeran, selamat pagi." Sanji hanya bergumam pelan.

"Pangeran, Sarapan pagi ini adalah cheesy baked eggs kesukaan pangeran, ada juga chocolate pie yang terbuat dari krim cokelat, sponge cake, dan kayu manis cocok sekali dijadikan teman minum teh, dan untuk makanan pencuci mulut ada Puding dan dihias dengan holly dan disiram brendi."

"Hm, yang lebih penting apakah ayahandaku juga akan ikut sarapan dimeja makan?"

"Maaf pangeran, saya kurang tahu itu."

"Kenapa?"

"Seperti nya hamba dengar, Yang mulia Raja sakit lagi."

Sanji melebarkan matanya, "lagi?"

"Sejak kapan?"

"Pagi ini pangeran."

Sanji terdiam, para pelayan nampak berpandangan, pada akhirnya mereka langsung berinisiatif menjalankan tugasnya, merapikan ranjang, membuka pintu balkon, dan menyapu kamar Sanji.

Sanji pun terdiam, "Apa gara gara semalam?"

"Ah! tidak tidak, pak tua itu memang sudah sakit sakitan sejak lama."

"Tak heran juga bisa kumat kapan saja."

Sekian lama Sanji berkecamuk dengan pikirannya, sampai akhirnya ia membuyarkan lamunan nya karena para pelayan yang mulai berjongkok di depannya.

DEMIGOD °zosan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang