BLURB

1.2K 79 11
                                    

Katanya kamu akan menemukan cinta pertamamu pada usia 17 tahun. Ingat, cinta pertama bukan pacaran pertama.

Malam sunyi yang dingin kali ini akan menjadi malam penentu hidup dan mati seseorang dibalik pintu putih bertuliskan "RUANG OPERASI".

Sebelum mendengar tangisan bayi tak ada hati yang tenang menunggu itu. Itu lah yang di nanti dua keluarga yang saling menguatkan duduk berjejer sambil mengadahkan doa ke langit sang pencipta.

Lantunan syukur sentak menggema di lorong rumah sakit saat tangisan bayi pertama terdengar diikuti tangisan bayi kedua yang memenuhi kedua telinga.

Seseorang berjas putih keluar dari pintu putih tersebut sambil melepas maskernya. "Alhamdulillah, operasi berjalan lancar. Kedua bayi dan kedua ibunya selamat. Keluarga Rania dan keluarga Venya bisa ikut saya sebentar?" ucap dokter sambil memimpin jalan diikuti dua lelaki paruh baya yang mewakili kedua keluarga.

-----

Ruang tamu bercat biru sudah di penuhi dengan banyak coretan dan mainan yang berserakan, bagi Rania itu bukanlah hal yang menjengkelkan. Karna melihat anak tumbuh dan berkembang dengan mata sendiri adalah hal yang sangat menggembirakan dan tidak bisa diulang.

"Usaaa! nya akwuu!" pekik gadis kecil yang merebut mobil-mobilan dari tangan anak lelaki yang sedang memainkannya.

"Nda bwoleh, thamu cewek. Ni punya Usa," bantah anak lelaki itu.

"Yusa, Cilla. Mainnya barengan, ya? Kalo Cila mau main mobilan, minjem yang baik sama Yusa dong. Gimana coba?"

Cilla mengambil mobilan itu kembali. "Minjem, ya?" ucapnya dengan nada khas bayi yang baru saja pandai bicara.

Yusa tersenyum sambil mengangguk. "Iya!"

-----

Riuh dapur membuat wangi makanan semerbak ke seluruh sudut rumah membuat gadis yang baru saja memakai bajunya langsung berteriak.

"Bunda! Bunda masak apa? Wangi banget!" seru gadis itu sambil menghampiri Rania.

"Bunda masak sop iga, panggil Yusa gih biar sarapan di rumah," titah Rania.

"Oke!"

Gadis berambut hitam panjang berkuncir kuda itu keluar dari rumah, menaiki tangga dan langsung mengetuk pintu rumah seseorang yang berada tepat di diatas rumahnya.

"Yusa! Kata bunda sarapan dirumah!" teriak gadis yang sudah rapi dengan baju seragamnya.

"Cilla! Gue di bawah!" seru seseorang dari bawah tangga.

Ternyata lelaki bernama Yusa itu sudah lebih dulu menunggu di depan rumah Cilla tanpa gadis itu tau.

"Ayo sarapan, keburu siang nih!" cerca Yusa sambil masuk ke dalam rumah Cilla.

Cilla menghentakkan kakinya sebal. "YUSAAAA!" teriaknya sambil berlari ke bawah menuju rumahnya.

-----

DESCLAIMER

Buat blurb sampe sini dulu ya👋sampai ketemu di part 1😽

coba bisa kasih tau kesan pesan pertama kalian baca cerita "Pacar Tetangga" di platform TT ngga disini?

untuk update pertama, kalau tembus 10 vote pertama aku bakal update part 1 nya!

bubay!!👋

Pacar Tetangga(?) [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang