Part 5

406 43 3
                                    

Angin malam mulai berhembus kencang menandakan malam sudah semakin larut. Langkah kaki jenjang itu baru saja pulang entah dari mana sambil menjepit rokok di sela jarinya.

Kepala Yusa sedikit menengadah untuk melihat lampu kamar Cilla.

"Udah jam 11 belom tidur juga?" desisnya.

Lelaki itu langsung berjalan memasuki kawasan rumah dengan menenteng kantung kresek berisikan cemilan ringan.

Kelebihan Yusa adalah mempunyai kunci cadangan rumah Cilla. Semua itu ide Rania dan suaminya karna cemas sesuatu terjadi pada Cilla jika mereka sedang tidak ada dirumah.

Lelaki itu masuk dengan santainya dan berjalan menuju kamar Cilla.

Benar saja, gadis itu masih berkutat dengan kertas dan buku yang berserakan diatas meja belajarnya.

"Ngagetin aja sih lo! Mentang-mentang megang kunci rumah jadi sembarangan masuk!" cerca Cilla yang baru saja menyadari Yusa sudah berada di dalam kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ngagetin aja sih lo! Mentang-mentang megang kunci rumah jadi sembarangan masuk!" cerca Cilla yang baru saja menyadari Yusa sudah berada di dalam kamarnya.

"Makan!"

"Eum ... ubi bakar enak banget," puji Cilla sambil mencium aroma ubi bakar yang sangat menggoda yang dibawa Yusa juga ada beberapa cemilan ringan. Tapi, indera penciumannya juga mencium bau yang lain.

"Lo ngerokok ya?"

"Sedikit."

"Mana rokoknya?"

"Di tukang warung."

"Gue tau lo beli esse change double satu bungkus kan? Mana?"

Yusa menghembuskan napasnya pasrah. Ia merogok kantung celananya dan memberikan sisa rokok yang bahkan baru ia hisap satu batang.

"Lagian lo tau dari mana sih?" kesal Yusa.

Cilla hanya melempar kertas struk pembelian dari minimarket tempat Yusa belanja. "Lupa lo buang, ya?" sindirnya.

"Dibilang nggak boleh ngerokok masih aja!" tambah Cilla.

"Kalo mau berenti ngerokok harus ada gantinya."

"Nih gantinya!" jawab Cilla yang langsung menyuapi ubi bakar cilembu ke dalam mulut Yusa.

Keduanya saling mengunyah makanan yang sama sambil menelaah jawaban dari soal yang sudah Cilla kerjakan.

Tanpa terasa sudah hampir tengah malam mereka belajar.

"Yusa, ngga boleh ngerokok," ucap Cilla dengan mata tertutup. Gadis itu ternyata sudah lelap dalam tidurnya setelah menghabiskan satu buah ubi bakar cilembu sendirian.

"Nanti kalo sakit gue khawatir," racaunya lagi.

Yusa tersenyum simpul. "Iya nggak ngerokok lagi."

Dengan keadaan tidak sadar Cilla masih sempatnya mengacungkan jempol mendengar jawaban Yusa.

Pacar Tetangga(?) [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang