ATTENTION!!!
Aku minta tolong kerja samanya buat kasih vote di cerita ini kalau kalian suka sama ceritanya. Fungsinya bisa bikin cerita ini dikenal dan dibaca banyak orang😉
Jangan jadi siders ya sayang.
BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA!!!
-----
Happy reading!
***
Persiapan Ujian Kenaikan Kelas semakin dekat, hawa kompetitif masing-masing siswa menyeruak hingga memenuhi gedung sekolah SMA ARTA RAJA 4. Seluruh siswa mengerahkan semua usaha mereka untuk menjadi yang ranking terbaik dari kelas mereka, begitu juga dengan Cilla.
Gadis yang berubah predikat menjadi ambisius ini tengah mencoba berbagai soal yang pernah Yusa berikan kepadanya. Sesekali hatinya ikut terenyuh saat menyadari betapa pedulinya Yusa kepada dirinya.
"Sil, kartu ujian lo udah diambil?" tanya Reva.
Cilla hanya mengangguk dan terus fokus pada bukunya.
"Lo ruang berapa?"
Tanpa menjawab lagi Cilla langsung memberikan kartu ujiannya pada Reva. Gadis itu mendengus kesal karna tidak seruang dengan sahabatnya itu.
Suara desis terdengar di telinga Reva. Ia melirik ke sumber suara, ternyata itu Aldi.
Lelaki berambut ala korea itu menunjuk Cilla seakan meminta bantuan Reva untuk memanggil sahabatnya itu.
"Sil, ada Aldi."
Cilla mengangkat kepalanya, terlihat setengah badan Aldi dari balik pintu kelasnya. Lelaki itu memberi gestur tangan agar Cilla menghampirinya.
"Kenapa, Di?"
"Gue tau lo kesusahan sejak nggak ada Yusa 'kan?"
Cilla memutar bola matanya kesal. Apa maksud Aldi menghampirinya hanya untuk menghina saja? begitu?
Cilla baru saja hendak meninggalkan lelaki itu namun tertahan oleh tangan Aldi yang memegang lengan Cilla. "Eh jangan marah bukan ngejek. Maksud gue, gue mau ajak lo belajar bareng buat UKK besok, gimana?" tawar Aldi.
Bukan suatu ketidakmungkinan Aldi bisa masuk kelas 11 IPS 1 jika ia tidak pintar, karna angka 1 hanya untuk para unggulan seperti Yusa contohnya. Hhh, lagi-lagi Yusa.
"Kita belajar bareng besok buat ujian hari pertama dan begitu seterusnya sampe selesai ujian, gimana?" tanya Aldi lagi kali ini lelaki itu sambil menaik-turunkan alisnya seakan menggoda Cilla.
Belajar sendiri memang bukan hal yang mudah untuk manusia noob seperti Cilla. Mungkin tidak ada salahnya juga.
"Boleh, tapi dirumah gue!" seru Cilla.
Aldi dengan cepat langsung menarik tangan Cilla lalu berjabatan. "Sepakat!"
Ketidakhadiran Yusa membuat langkah Aldi untuk mendekati Cilla sedikit mulus. Ya, semoga mulus terus.
-----
Gelas kopi yang sudah kosong yang isinya habis di telan Yusa menandakan lelaki itu sudah mulai bosan dengan bicara gadis di sampingnya yang masih menceritakan tentang masa kecil mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Tetangga(?) [SLOW UPDATE]
Teen FictionTumbuh dan berkembang bersama akan jadi hal yang paling berkesan untuk Cilla dan Yusa. Hampir setiap sudut kota mempunyai kenangan yang mereka rajut bersama. Kerusakan hubungan mereka terjadi saat kebenaran tentang Cilla berhasil terbongkar oleh bom...