Part 14

327 48 0
                                    

ATTENTION!!!

Aku minta tolong kerja samanya buat kasih vote di cerita ini kalau kalian suka. Fungsinya bisa bikin cerita ini dikenal dan dibaca banyak orang😉

Jangan jadi siders ya sayang.

-----

Disampaikan berat, tidak disampaikan akan meledak.

------

Seluruh siswa mengamati guru bertubuh jangkung dengan paras cantik yang tengah menjelaskan pelajaran dengan berbahasa inggris terutama para siswa laki-laki karna yang mereka amati bukan pelajarannya melainkan Bu Sandra.

Sedangkan Reva diam-diam tertidur pulas diatas meja beralas jaket miliknya sebagai bantal.

Cilla memang bisa dikategorikan gadis dengan pengetahuan rendah, tapi ia berusaha agar setidaknya nilainya mengalami peningkatan pada tahun ini.

"Alright guys, I'm ending class. Wassalamu'alaikum," ucap Bu Sandra dan salamnya di jawab serentak oleh murid kelas 11 IPS 2 begitu juga dengan Reva yang terbangun dan ikut menjawab salam yang padahal ia tidak tau apa yang Bu Sandra jelaskan.

"Priscilla Syakila?" panggil Bu Sandra.

"Yes miss!" jawab Cilla sambil berdiri.

"Ikut miss ke kantor, ya."

Cilla mengangguk paham. "Baik Miss."

Bu Sandra keluar dari kelas dan membuat seisi kelas menjadi gaduh seketika.

Reva melirik Cilla dengan mimik bingung. "Lo kenapa dipanggil miss Sandra?"

Cilla menggeleng. "Perasaan gue nggak buat masalah deh, lagi juga baru sebulan naik kelas 11 masa gue udah kena panggil guru aja," dengus Cilla sambil menutup buku bahasa inggrisnya tadi.

"Yaudah samperin dulu deh. Jangan lupa baca ayat kursi."

"Lo pikir gue mau ketemu jin!"

"Ya ... jaga-jaga."

Cilla terkekeh walau sebenarnya di dalam hatinya khawatir setengah mati. Pikirannya seketika seperti dipenuhi dengan pertanyaan atau kemungkinan hal apa yang akan Bu Sandra sampaikan padanya.

***

Tangan besar itu baru saja menandatangani sehelai kertas yang akan ia kumpulkan hari ini. Walau setengah hati tapi mau tidak mau Yusa harus mengumpulkannya sekarang karna ini adalah hari terakhir pengumpulan formulir pendaftaran SNMPTN.

Yusa menarik napas panjang untuk menetralkan pikirannya yang bercabang.

"Lo ngambil UGM, Sa?" pecah Ares yang melirik kertas yang berada di genggaman Yusa.

"Iya, lo?"

"Sama bro. Cuma gue ambil jurusan teknik."

Yusa hanya diam sambil kembali mengamati kertas yang di tangannya.

"Kok lo belum ngumpulin? Ini udah hari terakhir, sana kumpulin sebelum Bu Sri pulang."

Yusa langsung berdiri untuk pergi ke kantor guru dan menemui Bu Sri selaku wali kelasnya.

***

"Kamu kan bisa ikut les atau bimbel, jaman sekarang udah canggih Silla, ada PEC, Kumon, atau ada Ruangguru buat kamu belajar disana."

Pacar Tetangga(?) [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang