Part 22

296 28 1
                                    

ATTENTION!!!

Aku minta tolong kerja samanya buat kasih vote di cerita ini kalau kalian suka sama ceritanya. Fungsinya bisa bikin cerita ini dikenal dan dibaca banyak orang😉

Jangan jadi siders ya sayang.

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA!!!

-----

Seperti tomat

-----

Happy reading!

***

Langit gelap yang hanya diterangi lampu jalanan diiringi musik jazz yang melantun dari radio mobil menemani perjalanan malam Yusa.

Gadis yang sedari tadi meracau kini sudah terlelap dalam tidurnya, sebelumnya Cilla sempat muntah sesaat setelah air madu masuk ke dalam tenggorokannya sampai akhirnya gadis itu tertidur sepanjang perjalanan.

Yusa menghela napas panjang saat melihat wajah polos Cilla yang tertidur di kursi penumpang tepat di sebelahnya

"Kayak begini masih bisa bilang bisa hidup tanpa gue?"

Lelaki itu menyampirkan rambut Cilla yang menjuntai.

"2 minggu lagi try out, Cil. Setelah itu ujian SNMPTN, gue janji setelah dapet surat lulus SNMPTN lo orang pertama yang tau itu nanti," gumam Yusa yang masih melihat Cilla lamat-lamat.

Ada perasaan tak tega karna ia terus mengulur waktu untuk bicara perihal ini pada Cilla, tapi di sisi lain ia masih tidak menyanggupi dengan apa respon Cilla nanti setelah mendengar ini.

Lampu rambu lalu lintas kembali berwarna hijau, Yusa kemudian melanjutkan kembali perjalanannya.

Teringat Ares, lelaki itu sudah pamit lebih dulu saat Yusa masih sibuk membersihkan muntah Cilla. Ares teringat kalau ada maaf yang harus ia sampaikan pada Yasmin.

Mengingat Yasmin, Yusa akan pastikan Cilla akan menjadi lebih kuat sebelum ia tinggal pergi kuliah ke luar kota.

***

Mobil Yusa masuk ke pekarangan rumah pada pukul hampir tengah malam. Seisi rumah sudah gelap, Rania dan Devin juga pasti sudah terlelap di kamarnya.

Yusa menggendong Cilla masuk ke dalam kamarnya, dengan telaten membersihkan wajah gadis itu dengan handuk juga membersihkan telapak kaki Cilla yang sudah kotor karna gadis ini tidak mengenakan alas kaki. Yusa juga dengan hati-hati mengobati luka di tumit belakang kaki Cilla yang terluka karna sepatu yang di kenakannya.

Tapi Yusa dikejutkan dengan Cilla yang tiba-tiba merubah posisi tidurnya menjadi miring, kakinya bahkan dengan kasar mengenai wajah Yusa.

"Udah luka-luka gini aja tidur masih kayak bayi nggak di bedong," gerutu Yusa.

Setelah selesai mengobati luka di kaki Cilla, Yusa duduk bersimpuh di hadapan Cilla. Mengamati dalam-dalam gadis polos lugu yang terlelap dalam tidurnya.

"Cil, janji sama gue kalau lo bakal susul gue ke UGM, ya?" ucap Yusa sambil mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Cilla.

Sedikit maksa ya, pak. Orangnya lagi nggak sadar disuruh janji.

Pacar Tetangga(?) [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang