ATTENTION!!!
Aku minta tolong kerja samanya buat kasih vote di cerita ini kalau kalian suka sama ceritanya. Fungsinya bisa bikin cerita ini dikenal dan dibaca banyak orang😉
Jangan jadi siders ya sayang.
BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA!!!
-----
Jangan pernah hilang lagi.
-----
Happy reading!
***
Kini kehilangan gadis berambut panjang yang selalu ceria itu adalah hal yang menyesakkan bagi Yusa, tidak ada yang tau kalau Cilla begitu tersinggung dengan apa yang diucapkan Yasmin, yang membuat dirinya merasa tidak pantas untuk siapapun.
Yusa mengusap kasar wajahnya karna sudah hampir setengah jam Yusa mencari gadis itu namun tidak ada satupun orang yang ia temui dijalan kenal atau bertemu dengan gadis yang ia cari.
Lelaki bertubuh jangkung itu sudah melepas seluruh kancing baju kemeja yang melekat di badannya yang hanya menyisakan kaos putih sebagai dalaman.
"Yusa!"
Suara bariton yang familiar ini Yusa sangat mengenal pemilik suara ini.
"Gimana udah ketemu?" tanya Ares yang berhenti berlari karna menghampiri Yusa.
Yusa menggeleng lemah.
Ares menepuk pundak Yusa untuk meyakinkan lelaki itu kalau Cilla pasti akan cepat ditemukan.
"Sebelumnya dia mabuk nggak separah ini," ucap Yusa.
"Sebelumnya juga pernah mabuk?"
"Nggak sengaja." Yusa menghela napasnya. "Sekarang lagi-lagi nggak sengaja."
Ares melirik Yusa mendengar jawaban lelaki itu, "Jadi, ini kedua kalinya kesini?"
Yusa mengangguk.
"Yang pertama sama siapa?"
"Keluarga gue sama keluarga dia."
"Lo inget sebelum pulang kalian kemana? Mampir ke suatu tempat gitu?"
Yusa menyatukan kedua alisnya seakan berpikir, mengingat kenangan 2 tahun lalu dimana ia ke tempat ini dan ...
Yusa menoleh ke arah Ares dengan tatapan penuh harap lalu memegang kedua bahu Ares.
"Gue tau Cilla dimana!"
***
Isakan tangis gadis yang terduduk sendirian dibangku pinggir danau buatan yang dihiasi lampu-lampu yang membuat suasana menjadi temaram menjadi terdengar menyeramkan.
Di tengah isakannya ingin sekali ia berteriak seberapa bajingan dunia padanya. Bukan hanya perihal ucapan Yasmin, beberapa kali Cilla juga sempat mendengar orang yang sibuk mencemoohnya yang terlalu dekat dengan Yusa yang menyandang gelar juara sekolah, dan hanya senyum ceria itu mampu menipu siapa saja bahkan Yusa yang menjadi sahabat terdekatnya.
"Gue buktiin kalo gue juga bisa tanpa lo Yusa!" pekik Cilla.
Gadis itu masih dipengaruhi alkohol, walau minuman itu hanya Cilla minum sedikit namun bagi seseorang yang belum pernah mencicipi alkohol maka pengaruhnya bisa menjadi besar.
Mata bulat itu kini sudah berubah menjadi sayu, menatap lamat-lamat air tenang yang berada di depannya sambil memegang sepatu high heels miliknya yang sudah ia lepas sedari tadi karna tak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Tetangga(?) [SLOW UPDATE]
JugendliteraturTumbuh dan berkembang bersama akan jadi hal yang paling berkesan untuk Cilla dan Yusa. Hampir setiap sudut kota mempunyai kenangan yang mereka rajut bersama. Kerusakan hubungan mereka terjadi saat kebenaran tentang Cilla berhasil terbongkar oleh bom...