Bab 16

332 49 1
                                    

ATTENTION!!!

Aku minta tolong kerja samanya buat kasih vote di cerita ini kalau kalian suka. Fungsinya bisa bikin cerita ini dikenal dan dibaca banyak orang😉

Jangan jadi siders ya sayang

-----

kasih aku 30 vote lagi untuk akses update chapter selanjutnya yuk! Ide itu emang gratis dan menghargai karya juga gratis, tinggal klik bintang aja kok😉

Viewersnya 100 lebih masa kalian pelit vote?

-----

Happy reading!

***

Motor putih yang melaju membelah jalanan ramai siang itu diikuti nyanyian random Cilla yang duduk di belakang Yusa membuat perjalanan sedikit berwarna.

"Kan ku arungi tujuh laut samudra..."

"Kan lo nggak bisa berenang."

"Kan ku daki pegunungan Himalaya."

"Kena kipas angin aja langsung meriang, sok-sok an mau ke Himalaya."

Celoteh Yusa yang tidak berguna yang menyahuti Cilla yang tengah bernyanyi membuat gadis di belakangnya itu jengkel. Tak jarang Yusa sering mendapati cubitan kecil dari gadis itu.

"Loh-loh kok kita belok kanan? Pulang kan belok kiri, Sa!" protes Cilla yang sadar kalau Yusa salah berbelok di pertigaan.

"Gue udah terlanjur pesen meja di all you can eat," ujar Yusa.

Mata Cilla seketika menjadi terang berbinar mendengar ucapan Yusa. "Kita beneran mau makan all you can eat?"

"Kapan gue boongin anak kecil?"

"Gue udah besarrrr!"

"Nggak terlihat kayak gitu."

Cilla mencubit lengan Yusa yang membuat lelaki itu mengaduh kesakitan.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 10 menit, motor putih yang Yusa kendarai berhenti di toko besar bertuliskan 'All you can eat sampai buncit'

Cilla masuk berjalan dengan riang sambil meneriaki nama laki-laki yang tengah memarkirkan motornya.

"Ayo Yusa, gue udah laper."

"Laper tapi aktif banget," cibir Yusa yang berjalan menghampiri Cilla yang sudah di depan pintu kaca itu.

***

Tangan telaten Cilla membakar berbagai jenis daging di atas grill dan merebus beberapa dumpling, jamur enoki, dan beberapa rebusan lainnya. Sedangkan lelaki yang duduk di sampingnya hanya memperhatikan Cilla lamat-lamat.

Tak terasa terlintas di pikiran Yusa tentang bagaimana ia bisa membiasakan lidahnya nanti tanpa masakan Cilla bila ia lulus di UGM.

"Sa, fotoin gue dong!" seru Cilla yang langsung bergaya. "Candid, ya."

Pacar Tetangga(?) [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang