Part 23

285 38 1
                                    

ATTENTION!!!

Aku minta tolong kerja samanya buat kasih vote di cerita ini kalau kalian suka sama ceritanya. Fungsinya bisa bikin cerita ini dikenal dan dibaca banyak orang😉

Jangan jadi siders ya sayang.

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA!!!

-----

Happy reading!

***

Sepanjang perjalanan Cilla benar-benar mati kutu dengan ucapan Yusa. Apa yang Yusa beberkan berhasil membuat daya ingat Cilla tentang kejadian kemarin malam pulih seketika dan membuatnya malu setengah matang. Eh, setengah mati.

Cilla langsung bergegas berlari untuk menghindari kontak mata dengan Yusa yang membuat Yusa terkekeh melihatnya.

"Kalo mau pulang kabarin!" teriak Yusa yang hanya dijawab acungan jempol oleh Cilla.

Sesaat Yusa memutar balikkan motornya gadis yang tidak asing tapi selalu Yusa hindari kini berada di depannya menghalangi jalan motor Yusa.

"Ka Yusa, hai!" ucapnya.

Yusa hanya tersenyum tipis dan mengangguk lalu kembali membelokkan motornya tapi lagi-lagi gadis itu menghalanginya.

"Ka Yusa kenapa sih nggak pernah bales chat aku?"

Gadis berponi itu kini ikut memegang stang motor Yusa.

"Ka Yusa ini sombong banget sih, giliran sama ka Silla humble banget," gerutu gadis itu.

"Nama lo siapa?" tanya Yusa dengan nada datar. Jujur, Yusa tidak mengingat orang-orang yang datang padanya tanpa keinginannya.

Gadis itu mengulurkan tangannya dengan semangat. "Ragita Zelva. Agita. Masa ka Yusa lupa?"

"Ngga lupa, malas ingat," koreksi Yusa.

Agita berdecak sebal. "Kenapa sih cuek banget, aku kan cuma mau kenal sama ka Yusa."

"Udah tau nama gue kan?"

"Ck. Bukan begitu."

"Bisa permisi? Gue mau jalan."

"Kemana? Ikut dong!" seru Agita.

Yusa mulai jengah dengan gadis di depannya, di tambah sekarang Agita sengaja mengapit ban motor Yusa dengan kedua kakinya.

"Lo mau motor gue? Ambil!" ketus Yusa sambil meninggalkan motornya dan berjalan meninggalkan Agita yang termangu. Tidak habis pikir dengan tingkah Yusa yang begitu menghindarinya.

Tapi, kenapa sama Cilla ia begitu hangat? Atau jauh berbeda dengan kepribadiannya yang sekarang.

***

Latihan menari cukup sampai sini, dikarenakan weekend banyak dari mereka yang mempunyai kesibukan masing-masing membuat latihan kali ini tidak terlalu diporsir.

Semuanya bubar serentak keluar dari rumah Kaniya begitu juga dengan Cilla. Tapi gadis itu terheran karna melihat motor Yusa sudah berada di depan rumah Kaniya sedangkan dirinya belum ada mengirim pesan pada lelaki itu.

Cilla mengedarkan pandangannya mencari pemilik motor tersebut tapi sepertinya tuannya sedang tidak ada disini.

"Ka Silla!" sapa gadis sambil melambaikan tangan pada Cilla.

"Agita?"

Agita tersenyum. "Ka Silla pasti cari ka Yusa, ya?"

Cilla mengangguk tapi juga terheran. Kenapa bisa ada Agita disini?

Pacar Tetangga(?) [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang