Bab 39

63 12 0
                                    

ATTENTION!!!

Aku minta tolong kerja samanya buat kasih vote di cerita ini kalau kalian suka sama ceritanya. Fungsinya bisa bikin cerita ini dikenal dan dibaca banyak orang😉

Jangan jadi siders ya sayang.

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA!!!

-----

Happy reading!!!

***

Cahaya surya perlahan menyinari bumi dengan eloknya. Menandakan aktivitas di bumi segera di mulai.

Sepertinya ada yang tertidur nyenyak semalam. Karna pagi-pagi sekali Cilla sudah rapi dengan pakaian sekolahnya dan rambut yang terikat rapi dengan ikat rambut berwarna pink bergambar pita miliknya membuat gadis yang tengah sarapan itu terlihat kembali ke dirinya lagi.

"Kayaknya ada yang Mama sama Papa lewatin semalem nih," sindir Rania ke
Devin yang kini mereka bertiga sudah berkumpul di meja makan.

"Ada berita bahagia apa nih sampe anak gadis Papa senyum cantik banget pagi ini?"

Cilla yang sedari tadi disindir orang tuanya hanya tersipu malu karna orang tuanya begitu peka dengan perubahan mood anak mereka.

"Ngga ada apa-apa ko."

Devin dan Rania saling bertatapan dan mengangguk halus. Mereka percaya kalau anak gadis nya itu sudah berbaikan dengan tetangga sebelah.

Rania beranjak dari meja makan menuju kamar dan membawakan sesuatu. "Ah, Silla sayang." Rania memberikan paper bag yang berisi beberapa baju baru untuk Cilla.

"Mama liat kamu lagi giat belajar akhir-akhir ini. Ini ada reward dari Mama sama Papa buat kamu."

Bertambah lagi kebahagiaan Cilla pagi ini. Rasanya Cilla sangat merindukan perasaan bahagia yang membuatnya tidak berhenti tersenyum seperti ini.

"Makasih Mama! Makasih Papa!" seru Cilla sambil memeluk Rania dan Devin bergantian.

"Udah makan lagi. Nanti keburu telat kamu," titah Devin.

-----

Dikehidupan lain juga ada bibir yang tidak berhenti tersenyum. Bahkan ia hampir kesulitan untuk tidur semalam tapi ia tetap bangun dengan segar bugar.

"Aura lo nambah 3000 aura," puji Ares sambil merangkul Yusa.

"Bahasa lo udah kayak gen Alpha tau ga."

"Ini real, Sa. No fake fake."

Keduanya berjalan bersama memasuki gerbang besar milik Universitas Gajah Mada. "Tapi kayaknya seseorang utang traktir sama gue," sindir Ares.

Astaga. Yusa hampir lupa kalau ia tidak akan berbaikan dengan Cilla malam itu jika bukan berkat Ares. Sekalipun yang lelaki itu lakukan tidak banyak namun impact nya mampu membuat semangat Yusa kembali.

"Lo mau makan apa? Gue traktir!"

Senyum lelaki berambut ikal itu sudah tidak dapat tertutup lagi. "Siap Tuan Muda!"

-----

Semakin mendekati Ujian Kenaikan Kelas semua siswa terlihat ambisius. Ini adalah hari terakhir KBM sebelum Ujian Kenaikan Kelas di mulai.

Namun gadis berambut panjang yang terikat itu malah tengah asik berbincang di ponsel dengan seseorang.

"Tenang aja, gue bakal cobain semua kafe disini sampe lo dateng. Biar begitu lo sampe sini gue bisa ajak lo ke tempat makan yang enak-enak yang ada di Yogya."

Pacar Tetangga(?) [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang