8

7.4K 560 21
                                    

Freen berjalan menuruni anak tangga rumahnya untuk mengambil minum di dapur dengan santai freen berjalan, rumah besar ini tampak sepi saat sampai di dapur freen pun membuka lemari pendingin dan mulai mengambil minuman jus buah yang sudah tersedia di dalamnya.

Freen berbalik dan menatap seseorang yang berdiri di depannya, freen pun tak memperdulikan hal itu dia menuangkan jus itu pada gelas yang dia ambil.

" sampai kapan kamu akan bersifat seperti ini padaku" ucapnya.

Freen tak mengeluarkan satu kata pun untuk memberi jawaban sang adik, inilah yang tak freen suka jika dia pulang ke rumah dia masih belum bisa berdamai dengan masa lalunya.

" aku sudah berkali-kali meminta maaf padamu tapi sepertinya kamu benar-benar membenciku" ucapnya.

Sang adik pun menatap freen berharap orang yang ada di depannya menjawab semua pertanyaan.

" phi ingin aku seperti apa dan harus berbuat apa biar phi memaafkan aku" ucapnya.

"Diam lah" ucap freen.

Freen berjalan meninggalkan sang adik yang sekarang menatap sedih punggung sang kakak, apa kata maaf untuknya tidak ada apa sebesar itu kah kebenciannya padanya.

.
.
.

Di malam hari masih sama di kediaman rumah freen Saint meminta freen untuk menemuinya dan freen dengan terpaksa menemui Saint di ruang pribadinya.

" duduklah freen" ucap Saint.

" kenapa phi memanggilku" ucap freen.

Saint pun menyerahkan beberapa berkas di hadapan freen dan freen pun meraihnya, freen mulai membaca perlahan berkas-berkas itu dan menatap Saint.

" apa maksud phi tentang ini?" Ucap freen.

" aku ingin kamu memegang satu perusahaan papi, bantulah aku" ucap Saint.

" kenapa tidak dia saja, dia kan kebanggaan semua orang sedangkan aku hanya si pembuat onar " ucap freen.

"Freen sifatmu  ini hanya kenakalan sesaat aku yakin kamu bisa memegang satu perusahaan papi dengan baik, dan aku tahu semua tentang mu termasuk cafe yang ada di pusat kota, dan juga tentang gadis yang ada di sampingmu saat ini" ucap Saint

Freen terkejut dengan ucapan Saint freen menatap tajam sang kakak dia takut sesuatu terjadi pada gadisnya.

"Tak perlu menatapku seperti itu aku tak akan melakukan apa-apa pada gadismu itu justru aku akan berterima kasih pada gadismu karena selalu ada di sampingmu" ucap Saint.

" kamu mengawasi ku" ucap freen.

" aku hanya ingin tahu keadaan adik-adikku, karena aku sadar tak selalu berada di samping kalian, maaf atas perbuatanku aku hanya tak ingin terjadi sesuatu dengan kalian" ucap saint

" lupakan" ucap freen.

Saint menatap freen dengan lekat dia tahu adik nya ini memiliki beban pikiran termasuk trauma yang sedang dia alami.

" freen apa kamu benar-benar tidak bisa memaafkan adikmu" ucap Saint.

Freen menghela nafasnya menatap Saint yang ada di depannya sekarang

" aku butuh waktu" ucap freen.

" baiklah aku tak akan memaksamu tapi aku mohon maafkanlah dia ini sudah terlalu lama berlalu" ucap Saint.

Freen dengan pelan mengangguk kepada Saint mereka pun mulai membahas lagi tentang perusahaan orang tuanya. Walaupun awalnya freen menolak pada akhirnya dan dengan terpaksa  freen mau belajar untuk terjun langsung mengurus perusahaan orang tuanya.

MY LOVE (FREENBECKY) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang