The Urgent

6 2 0
                                    

Gue sampai di rumah sakit, dan saat ini gue sedang membujuk Paskal untuk bicara dengan gue, saat ini Paskal sedang bersama supir atau orang yang biasa melayani nya dirumah, karena gue saat ini rebutan pintu dengan pelayannya, akhirnya gue memutuskan untuk mendorong sedikit kuat dan berhasil masuk, tapi segera di cegat oleh pelayannya.

“KAL DENGERIN GUE DULU! LYONI!!! LYONI KALL!!” Teriak gue sebelum gue benar benar di seret oleh pelayan atau pengawal atau apa lah.
Paskal mengangkat tangannya sebagai ‘tanda’ jika ia ingin membiarkan gue disini. Gue melepaskan diri dari orang tadi dan merapikan kemeja gue dan melepar tatapan sinis pada orang tadi.

“Kenapa lo kesini” Tanya nya cuek

“Lo mau sakit sampe kapan hah?” Tanya gue kesal, karena dia kami semua jadi berpencar, dan entah kenapa Paskal belakangan bersikap sangat tidak tenang dan kurang Rasional seperti biasanya, Ah sepertinya gue tau karena apa, Paskal masih terdiam dan tak menatap gue sama sekali.

“Lyoni dalam bahaya”

Seketika ia langsung menatap gue tajam, gue tau kal, apa yang lo pikirin dan lo rasain, mungkin banyak yang gak ngeh tapi bagi orang yang cukup teliti dan bersifat pengamat seperti gue, Paskal terlihat sangat Transparan.

“Lo cek handphone lo sekarang”
Paskal dengan cepat menyambar handphone nya yang ia taruh di atas meja, dan mengeceknya dengan seksama

“Lyoni di tuduh melakukan percobaan pembunuhan kepada Clara, dan Bukti CCTV membuktikan bahwa itu benar kal, dan Udah pasti ia terancam Di Cabut beasiswanya dan dikeluarkan dari sekolah kal, lo ga ada disekolah, semua yang control anggota itu Roy, karena dia waketos, sekarang lo paham kal” jelas gue padanya.

“Lo percaya itu rik?” Tanya nya masih sambil menatap handphone nya tak percaya

“itu perbuatan seseorang kal, udah jelas. Lyoni bukan orang yang seperti itu”

“Ha… Royan..”

Paskal terlihat menahan amarah dan saat ini ia terlihat memasang tatapan ‘psikopat’ dan sedetik kemudian ia mencabut selang infus lalu darahnya berceceran di lantai, namun ia tak peduli, dan kini berlari keluar rs, gue bisa liat penjaganya kebingungan

“URUS DISINI” perintah gue pada penjaganya itu

“KAL GUE BAWA MOTOR, LO IKUT GUE” akhirnya gue membawa Paskal ke sekolahan.

ERIK POV OFF


Haha ini gila.. kenapa disini Rekaman CCTV nya ga jelas, disini Cuma ada bagian gue mendorong cewek gila ini, sial gue bisa masuk penjara kalau begini ceritanya

“Gak bu.. sungguh saya ga membully mereka!! kalian bisa Tanya sama Kak Clara!! Sumpah”

Gue memohon pada guru Bk untuk percaya dengan gue, tapi apalah daya, lagi lagi disini gue gapunya kuasa apapun, dihadapan ‘korban’ yang kaka kelas, anggota khusus Senior, guru Bk dan Penjajga CCTV, lagi lagi gue merasa di jebak, dan gue disini sendirian, gak ada Billa, gak ada Tasya, Rendy, Erik maupun Paskal.

Gue keluar dari ruangan itu sambil menahan air mata gue, gue menuruni tangga gedung anak kelas 2 ini, gue merasa sangat tertekan saat ini, gue merasa seperti ditimpa sebuah batu yang sangat besar, yang mana gue harus menanggung batu itu, yang seharusnya menanggung itu orang lain tapi lagi lagi gue lah yang harus menanggung kesalahan orang lain.
Dan itu menyakitkan.

Gue berlari tanpa melihat jalan, sampai gue menubruk seseorang “Ther… there…” ternyata itu sura erik, gue segera mendongakan kepala, mata gue mulai sembap, gue merasa lega ada seseorang yang bisa gue percaya disini

3 DARA Stories [ Finished ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang