Trap

15 3 0
                                    

*BILLA POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*BILLA POV

"APAPUN ITU BUKAN URUSAN LO, KAK"

Tiba tiba Paskal muncul di belakang Perempuan Permen itu lalu mengambil buku itu dan dengan cepat menutupnya, Gue yakin sedikitpun ia tak melihit isi buku nya.
Sontak Perempuan Permen itu langsung menoleh dam menemui Paskal yang menjulang tinggi di hadapannya dengan tatapan tajam khas milik Paskal.

"SI KETOS YA" dengus perempuan permen itu.

"Jadi bisa Tolong Lepasin Billa?"
Kata Paskal masih dengan tatapan tajam nya kepada teman si perempuan permen ini lalu dengan cepat ia melepaskan gue dari genggamannya.
Lalu gue mundur perlahan untuk jaga jaga kalau kalau ia mau menangkap gue lagi, namun punggung gue malah membentur sesuatu dan membuat gue menoleh. "Erik?"
Yap.
Erik sudah berdiri dibelakang gue lalu merangkul gue dan menatap tajam perempuan perempuan itu seakan memperingati mereka semua untuk tidak mengganggu kami atau sesuatu seperti 'mereka berdua dalam perlindungan kami'

Lalu Paskal langsung turun dari tangga kecil yang menghubungkan lantai dengan panggung dan menghampiri Tasya yang masih tersungkur, gue tebak lututnya lecet.
Kulit Tasya kan lembek seperti pantat bayi.

Paskal mengangkat Tasya agar berdiri, namun yah seperti yang gue bilang ia berdiri sambil terpincang pincang karena lututnya luka. "Tunggu apa lagi?" kata Paskal dengan suara yang tegas "Cih, mentang mentang Ketos! Gue benci semua anggota osis di sekolah ini, kalian semua ini munafik" decis Perempuan Permen Tadi lalu pergi meninggalkan kami semua, disaat yang sama Rendy muncul sambil memapah Lyoni yang sepertinya berjalan sempoyongan.

"Lyoni!" teriak gue, lalu ia melepaskan diri dari Rendy dan menghampiri gue dengan jalan yang sempoyongan.

Entah kenapa pemandangan ini terlihat aneh dimata gue.
Paskal yang memapah Tasya, gue yang dirangkul Erik, lalu Lyoni entah bagaimana bisa sama Rendy?
Strenge.
Enggak-enggak, gak cemburu kok.

*BILLA POV OFF

"Billa..."
Kepala gue mulai merasa pusing karena pukulan tadi, gue berjalan sambil terhuyung huyung. Mungkin saat ini gue persis seperti orang yang sedang mabuk.
Gue lihat Tasya yang sebelumnya dipapah oleh Paskal dan Billa yang sebelumnya di rangkul Erik, namun sekarang Billa sudah memapah Tasya yang masih kesakitan dengan lututnya, gue gak tau apa yang terjadi disini tapi kemungkinan Billa dan Tasya juga diganggu dan secara kebetulan mereka bertiga lewat di sekitaran gedung olahraga ini dan mampir untuk keperluan mereka.

"Lo masih sempoyongan yon"

Rendy mendekati gue dengan wajah yang khawatir, entah kenapa ia masih terus mengkhatirkan gue, namun muka si Paskal itu makin gak santai saat gue datang.

"its ok gue bisa berdiri sendiri kok" jawab gue berusaha menolak untuk dirangkul lagi, bisa bisa musuh gue bertambah. "yaudah yuk ke uks, buat ngobatin lukanya Tasya nih" kata billa masih memapah Tasya. "sakit.." Tasya mengeluh dan memasang wajah merengutnya.
Dia memang cenderung cengeng kalau sudah terluka.

3 DARA Stories [ Finished ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang