The Confession II

7 3 0
                                    

"SAYA GAK TERIMA KEPUTUSAN APA INI?! MANA ADA ANAK SAYA SALAH!!"

"Pak.. Tenang pak.. ini sudah ada buktinya masih bagus ketua osis, dewan guru dan orangtua korban gak melaporkan ini ke pihak yang berwajib, jadi ini hasil nya dengan berat hati kami harus mengeluarkan Roy dari sekolah ini, Clarra dan Clarissa pun sama."

Gue dan Billa sedang berjalan berniat ke Ruang BK karena di panggil, namun ketika kami sampai, kami disuguhkan dengan bentakan seseorang.

"SAYA GAK TERIMA! SAYA AKAN TUNTUT SEKOLAH INI!! PADAHAL SAYA SALAH SATU DONATUR SEKOLAH INI!!"

Ah.. dilihat dari kalimatnya seperti nya ini orang tua Roy, dan disana sepertinya ada orang tua dari Clara, dan juga orangtua Clarissa.
Saat melihat kami Clarissa langsung berbisik pada perempuan yang berdiri disebelahnya tentunya pasti itu Ibu nya.

"OHHH JADI INI ANAK ANAK GANJEN YANG ANAK SAYA BILANG?!" tiba tiba Ibu ibu itu langsung menghampiri kami, tapi sebelum itu menghampiri kami, orang tua Roy tepatnya ayah nya, langsung melirik gue dan menjambak rambut gue.

Sementara Ibu ibu tadi tampak mendorong Billa hingga terjatuh.

"Akhhh, lepasss..."
"KAMU! KAMU PASTI FITNAH KAN?!"

"KAMU, GARA GARA KAMU ANAK SAYA DIKELUARKAN!!"

BUK BUK BUK

"Bu pakk... tolong jangan seperti ini"
Kata seorang guru yang menangani mereka, Roy tampak tertawa puas melihat gue yang dijambak.
Billa juga ditendang berkali kali oleh ibu ibu itu.

"Hey!!"

Tiba tiba Suara Paskal menggema di lorong ini, Ia datang bersama Rendy dan Erik, Rendy Memegang hapenya dan Merekam kejadian itu, Sementara Paskal langsung Membantu Billa berdiri lalu Erik memegang tangan Bapak bapak sialan ini.

"Tolong lepas Teman kami pak" kata Erik masih berusaha sesopan mungkin.

"Kamu siapa?! Berani beraninya kamu!! Kamu gak tau saya siapa?!!"

"Ya! terus aja begitu Pak, Bapak sedang di rekam sama teman saya. Saya gak akan lapor polisi karena mungkin percuma karena bapak pejabat kan? Tapi kalau saya Sebar di Media Social beda cerita kan pak?"

Kata Paskal membungkam Bapak bapak sialan ini, Paskal menyuruh Erik menyingkir lalu memegang tangan bapak bapak ini dan memegang leher gue "Lepas atau bapak tau akibatnya" bisik Paskal, genggaman bapak bapak ini melemas dan membuat gue akhirnya terlepas dari jambakan maut bapak bapak gak gue kenal ini.

"Nak Paskal.. mohon hati hati beliau ini salah satu penyumbang untuk sekolah ini" kata Guru yang menangani kami Dari tadi.

"Kalau gitu ga perlu nyumbang lagi, saya bisa kok tanggung jawab, Ya kan? Bapak DPR Rasyad samsudin" kata Paskal Terlihat seperti menantang bapak bapak ini, Gue tau Paskal juga termasuk dari keluarga konglomerat tapi sikapnya saat ini terlampau berani, jadi gue menarik baju nya sedikit, dan tentunya gue masih takut di hajar bapak bapak.

"Dan lo juga Roy. Jangan remehin gue roy. I just don't wanna show off"

Tapi bukannya mereda entah kenapa suasana nya semakin berat, sepertinya Ayah Roy sangat tidak terima.

"KAMU MEMANG ANAK KURANG AJAR YA!" Ayah Roy terlihat mengangkat tangannya hendak memukul Paskal.

"JANGAN PAK!!" sementara Salah satu Guru berusaha melerai dan menghalangi, supaya tidak terjadi kekerasan lagi, tapi apalah daya.

"PASKAL!"

PLAKK





Billa Point Of View

3 DARA Stories [ Finished ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang