DOUBLE PROMISE

62 4 0
                                    


"eh kupret dari mana aja lo?" semprot gue ke Tasya yang baru memasuki lobi gedung satu.

"lahhhhh udah pada mau pulang?? Koreksian nya udah selesai? Gue kan belum nyelesaiin!" kata Tasya, jelas jelas dia meninggalkan kerjaan nya bermaksud gak ingin menyelesaikan nya kan.

"elleh pura pura polos lu sya!" semprot Billa lagi.

"nih tas lo, yuk cabut" kata Billa menyodorkan tas Tasya.

Sementara Tasya hanya mengatupkan mulutnya rapat rapat, dan mengikuti Billa di belakang.

Selama perjalanan pulang, kami tidak berbicara banyak kecuali Tasya yang mulutnya terus aktif seperti keran bocor. Seperti biasa tasya meracau apapun yang ingin ia katakana, sementara kami hanya menimpali semua topik ngalor ngidul nya Tasya.

Walaupun sebelumnya ia sempat agak diam namun sekarang ia sudah cerewet lagi, gue tebak pasti suasana hatinya lagi senang makanya mulutnya tidak bisa diam. apapun itu yang membuat ia senang, gue berterimakasih banget.
Karena Tasya yang diam aja itu bermasalah.
Yah walaupun dia gak bisa diam juga tetep bikin masalah sih.

******

"bro gua minta nomor Lyoni dong, lo punya kan?"

"weh! Ada angin apaan lo minta nomor cewek????" semprot Rendy yang sedang asik scroll handphone nya sambil menikmati music yang memenuhi ruangan itu.

"ck, gece gua ada perlu sama Lyoni" jawab Erik yang keliatannya sedikit tidak nyaman dengan kebisingan bar milik ayah Rendy itu.

"yaudah duduk dulu, duduk dulu.... Nihhh minum, minum... gratis buat lu mah, lu kan temen gua" jawab Rendy sambil menyodorkan segelas besar whiski.

"lo kan tau gua gak minum ren.. ayolah gue ada perlu sama Lyoni nih"

"perlu apa sih? Lagian lo kan bisa minta lewat whatsapp??"

"gue udah whatsaap lo, tapi lo delive, yaudah gua kesini aja.. gue kira ada Paskal disini?"

"Paskal udah cabut tadi, seperti biasa dia juga Cuma duduk duduk doang. Yaudah nomornya udah gue kirimin lewat whatsaap ya"

Erik hanya mengangguk angguk dan hendak pergi.

"eh oh ya, jangan lobby Lyoni, dia inceran gue" perkataan Rendy membuat langkah Erik terhenti lalu ia menoleh sedikit.

"jangan kebanyakan minum Ren, gak sehat"

Setelah mengatakan itu, Erik cepat cepat keluar dari bar yang sedang berisik itu sementara Rendy hanya mengangkat gelas whiski nya tinggi tinggi.

****

Hari ini seperti hari hari sebelumnya, kami menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan tenang.
Yah. Kecuali Tasya yang gak pernah tenang sama pelajaran sih.

Karena itu sekarang ini Tasya bebas joget joget di gedung olahraga 1, well kami sedang jam istirahat.

"Billa!!! Ajarin gue dance Boy With Luv dong!!!"

Suara cempreng Tasya menggema di seluruh ruangan ini, sedangkan Billa asik joget joget sendiri, entah joget apa gue gak paham, mungkin sejenis tarian uga uga.

"ah masa gitu doang gak bisa"

Kesal karena Tasya tak kunjung bisa, Billa terus mengulang ngulang gerakan- entah apaa gue gak paham, dengan wajah yang sedikit gondok.

Sementara gue?
Gue hanya duduk di mimbar gedung sambil menopang dagu melihat mereka joget joget korea.
TERKACANGI GUE.

3 DARA Stories [ Finished ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang