DEMO EKSKUL

12 3 0
                                    

“Gini. Saya punya saran kalau demo ekskul di bikin semeriah dan semenarik mungkin, untuk menarik minat ekskul sekolah ini. Jadi saya berfikir kalau demo ekskul bisa dilaksanakan pada hari sabtu, hari weekend full day, dan dibikin seperti Festival, sekalian aja kita buka tiket untuk yang mau ikut nonton sebagai ajang promosi sekolah juga. Ada baiknya kita buat pengumuman sebelum demo ekskul dilaksanakan, supaya yang gak ada acara di rumah bisa datang ke festival demo ekskul ini. Boleh ajak teman atau keluarga, tapi syaratnya mereka harus beli tiket, sementara siswa dan siswi sekolah ini hanya perlu membawa kartu pelajar mereka, untuk pendaftaran ekskulnya bisa langsung hari itu juga, untuk itu saya sarankan untuk sediakan table pendaftaran ekskul di setiap masing masing ekskul gitu kak”

jelas gue panjang lebar, berharap mereka menangkap apa yang gue sampaikan.

Celine tampak termangu mendengarkan penjelasan gue, Paskal dan yang  lainnya juga begitu. Terlebih rendy sampai melepas kacamata gayanya dan memandang gue dengan tatapan ‘wah’ nya. Memangnya kenapa sih? Memangnya pada gak kepikiran bikin yang rame rame gitu?

“oh sekalian yang mau jualan untuk tambahan donasi organisasi juga bisa gitukan, lumayan kita juga dapat banyak keuntungan dari sana, walaupun mungkin ini bakal lebih repot dari pada saran saran sebelumnya” tambah gue.

PLOK PLOK PLOK

Tiba tiba suara tepuk tangan terdengar amat keras, dan membuat kami semua menoleh pada sumber suara itu.

“HAHAHAHHAHA GUE SUKA ANAK LO KAL!!” ternyata Celine yang bertepuk tangan sambil tertawa dengan mulut yang disumpel permen batang.
Tunggu, tadi dia bilang apa?

“GUE GAK NYANGKA ANAK LO SEGILA INI!! HAHAAHAH HEBAT LO!!”

ANAK?!!!!!!
SEJAK KAPAN GUE JADI ANAKNYA PASKAL?!

“Berisik Cel!” kata paskal dengan wajah yang terlihat menahan malu, karena pipinya terlihat merah.

“Berisik Cel!” kata paskal dengan wajah yang terlihat menahan malu, karena pipinya terlihat merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenapa pula reaksinya begitu.

Setelah tertawa terbahak bahak ia yang duduk berhadapan dengan gue menghampiri gue dengan sedikit menaiki meja, lalu menepuk nepuk pundak gue keras keras “GUE SUKA LO!!” katanya, masih dengan tangan yang menepuk nepuk pundak gue dengan keras.

Billa dan Tasya pun tak luput dari tangannya, karena setelah menepuk nepuk pundak gue, tangannya langsung mengacak ngacak rambut billa dan tasya seakan merekapun turut diangkat jadi anak buah nya.

“makanya gue bilang lo bakal suka” kata Paskal sambil memegangi lehernya dan membuang wajahnya.
Dan disaat itu Rendy berdiri dan membuat semua orang memperhatikannya.

“gue mau ke toilet sebentar” katanya lalu pergi.

Entah kenapa wajahnya terlihat sediki kesal.
Sebenarnya ada apa sih diantara mereka????

“Pantes dari tadi ngotot banget, pilih mereka buat perwakilan tatib!! HAHAHHAHAHA” katanya celine.

Gue gak menyangka kalau dia memiliki sifat yang agak urakan seperti itu, gue pikir ia orang yang galak, karena dari awal keliatan gak menyukai gue, billa, dan tasya.

3 DARA Stories [ Finished ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang