~ ~ ~ ~ ~
Gue di dudukan di rangjang Uks, Billa meminta izin pada Paskal dan Erik untuk keluar dari bilik karena Billa dan Tasya ingin mengganti Baju gue terlebih dahulu, Tasya menjaga hordeng, Billa yang membantu gue "Sorry ya ges gue tutup dulu" kata Tasya sambil memegangi hordeng.
Tak lama gue mendengar suara heboh yang sepertinya sudah pasti Rendy "mana Lyoni?! Gue nyariin kalian tadi di Kolam renang.Billa sudah selesai mengganti baju gue, Lalu Tasya membuka Hordeng "Lyoni disini" kata Tasya, Rendy buru buru masuk ke Bilik dan meletakan Segelas teh yang sepertinya lumayan panas, dan beberapa snack di kantung Plastik, dan juga menaruh Tas kami yang sepertinya kami tinggal tadi "Lyoni....!!" Rendy ingin terbang memeluk gue, dan seperti Biasa kali ini Billa yang langsung menhadang nya,Good Job Bill. Paskal tampak berdiri di hadapan gue tanpa menunjukan punggungnya lagi, sepertinya ia tak ingin itu menarik perhatiaan.
Rendy yang keliatan baru sadar itu tampak membelelakan mata dan sedikit terpaku pada Paskal, dan gue mengikuti arah pandang Rendy ke Paskal, yang sial nya saat ini Paskal sedang memperhatikan gue
"Apa! Seneng lo liat Badan keker gue?!"
Semprot nya kali ini benar benar jauh lebih menohok, Hey! Memangnya gue mesum atau apa?! Tapi sial nya Respon gue malah salting, dan membuang pandangan gue. Paskal tampak mendengus karena Respon gue yang begitu, sementara Billa senyum senyum 'cie' ke gue, yang tentunya segera gue cubit paha tebal nya itu.
"Kal"
Tiba tiba Rendy melempar sebuah Kaus yang lagi lagi warna putih ke Paskal, kali ini lebih tipis bahan nya, sepertinya ia mengambilnya dari tas barusan.
Paskal menangkapnya, lalu segera memakainya di depan gue, Benar di depan gue, ia bahkan memakainya masih sambil menatap gue, Apasih gue salah apa?!
Bahkan saat ini Ia menyerangai jahil.Ia memegang bahu nya seolah Pegal, OH! Jangan jangan dia mau gue berterimakasih karena udah gendong gue dari kolam ke sini?! Benar benar Pamrih ternyata.
Gue menghela nafas "Thanks Gregorio Paskal atas bantuannya" kata gue kemudian, membuat Tasya dan Erik menoleh terkejut.
Anehnya Paskal juga terkejut, tapi sedetik kemudian ia memasang tampak jauh lebih menyebalkan 1000 kali lipat, karena ia menyipitkan mata sambil menyeringai
"More than that ladies, you don't know" jawab nya setelah itu ia keluar dari Bilik penuh dengan wajah 'kemenangan'.
MAKSUDNYA APAA....."Paskal Kenapa sih......." Tanya Billa terheran heran dan tentunya dengan nada dan wajah julid nya "Gak tau keknya dia juga kebanyakan Minum air kolam" Sindir Rendy, yang sialnya yang kebanyakan Minum air Kolam itu gue.
Tapi Erik dan Tasya banyak diam. Ralat, maksudnya Tasya yang biasanya banyak omong ia terlihat diam dan sedikit tegang? Apa masih merasa bersalah sama gue?"Tasya? Are you okay?" Tanya gue melihat tasya yang masih termenung, ia tampak kaget saat gue menegurnya
"gue gpp kok Yon.. Maaf ya yon ini semua gara gara gue.." kata Tasya lagi kali ini terlihat ingin menangis lagi. Ternyata benar ia masih merasa bersalah.
~
~
~Hari ini hari yang melelahkan, dan hari ini gue hampir mati tenggelam, dan hari ini banyak hal yang tidak biasa, terutama Punggung Paskal, sial nya gue kepikiran sama Punggung sialan itu, bagaimana bisa ia mendapatkan kekerasan seperti itu, dilihat dari manapun itu terlihat seperti bekas kekerasan.
Kami berjalan bertiga tapi kami semua sepertinya sibuk dengan pikiran masing masing
"Bekas luka.." "Mengerikan"
gue tanpa sadar mengatakan bekas luka, dan gue ga menyangka Kalau Billa akan mengatakan 'mengerikan', walaupun kenyataanya memang begitu, tapi bukan kah keterlaluan mengatakan bekas luka seseorang mengerikan?
"Paskal pasti punya kehidupan yang berat tanpa kita tau, makanya sikap nya kasar" kata Tasya, Kali ini gue gak menyangka kalau Tasya akan memberikan komentar yang bijak.
"Kira kira Paskal kenapa ya kokk bisa sampai punya bekas luka begitu, Gue jadi kasian sama dia" Billa selalu berbicara terang terangan, tapi gue mencoba melihat dari sudut pandang nya, gue rasa justru ia gamau banyak orang yang tau karena ia gak suka dikasihani melihat dari sifat Paskal yang seperti itu, dan gue yakin ia berpikir gak ada guna nya juga banyak orang yang tau soal luka nya.
Karena itu gue ga berani Tanya, dan membahasnya.RENDY POV
"Tadi itu... Mereka liat Kal?" karena gue penasaran akhirnya gue bertanya pada Paskal, yang saat ini tampak tennang tenang saja "Offcourse" jawabnya singkat sambil memainkan handphone nya, saat ini kami masih di sekitaran kolam renang, Paskal masih menjemur dirinya yang masih lumayan basah walaupun sudah berganti baju, saat ini ia tengah menghanduki rambutnya, sementara gue dan Erik hanya duduk di pinggiran.
Lyoni, Billa dan Tasya Sudah Pulang lebih dulu, gue yakin mereka pasti kelelahan dan shock atas apa yang terjadi hari ini, tapi Paskal terlihat sedang memikirkan sesuatu dari tadi dan gue gatau apa itu.
"Mereka Ga nanya apa apa sama lo?"
Tanya gue lagi benar benar penasaran, ga mungkin mereka diem aja kan?"Emang lo berharap mereka ngomong apa sih Rend?" Tanya nya kini berhenti menatap handphone nya lalu menatap gue dengan senga.
"kal.."
Erik berusaha mengode paskal mungkin ia berpikir Paskal akan marah.
"Maksud gue, kalau missal nanti mereka nanya nya sama gue dan erik tentang apa yang terjadi sama lo, Lo memperbolehkan gue cerita ke mereka ga kal?"
"Kenapa Tanya gue, itu hak lo mau cerita apa gak, gue ga pernah melarang" Paskal berdiri dan pergi meninggalkan kami berdua.
Ga tau kenapa hari ini ia jauh terlihat lebih emosional.RENDY POV OFF
KAMU SEDANG MEMBACA
3 DARA Stories [ Finished ]
Teen Fiction[FINISHED] . . Menceritakan tentang 3 cewek yang kemana mana selalu bertiga, Pokoknya Nempel terus kaya truk gandeng. Cerita tentang masa SMU yang penuh konflik dengan para Osis, bermacam macam rasa. Dari yang playboy, Berandal tapi ketos, sampe Wib...