1 awal mula
Malam ini di kawasan perumahan Dream Garden tampak temeram dari salah rumah nampak keluar silut seseorang dan tak lama muncul percikan api. Orang itu menoleh ke belakang dengan serigai misterius lalu pergi sebelum ada warga yang menyadari keberdaanya.
Ini memang bukan perumahan mewah ataupun perumahan di tempat strategis dipusat kota, ini peruamahn di pinggir kota. Perumahan dengan satu lantai mengusung teman santai, pemiliknya rata-rata rantauan semua.
"Kok ada asap ada apa ini?" Tanya pria paruh baya itu menyadari ada asap masuk, membenarkan kaca matanya beranjak untuk mengecek asap dari mana.
Sekeluarnya dari ruangan perpustakaan begitu tulisan tergantung melihat istri serta dua anaknya berada di ruang keluarga namun keadaanya asap semakin tebal bahkan kobaran api semakin besar menyambar gorden dan barang-barang yang mudah terbakar.
Api telah mengepung mereka berempat yang mana mereka berusaha untuk keluar dan menghindari kobaran api namun sayang seribu sayang gas di dapur meledak dan membuat mereka tidak terselamatkan lagi.
Bukan hanya satu rumah bahkan dua puluh rumah dalam perumahan itu ludes terbakar, banyak korban jiwa yang terus berjatuhan, beberapa yang sempat menyelamatkan diri terdapat luka ringan hingga berat. Pemadam kebarakan terlambat datang fakot lokasi salah satunya, semua telah terbakar baru datang.
Warga sekitar dengan alat seadanya berusaha untuk memadamkan api, seekor kucing oyen dan kucing hitam putih mengeyong begitu keras. Kucing itu berhasil selamat dari salah satu rumah. kelinci serta masih ada beberapa kucing terkulai lemas yang berhasil diselamatkan.
Beritaka kebaran itu menjadi breaking news malam itu, pihak berwajib menyelidiki kasus tersebut terjadi karena apa? pihak rumah sakit yang menjadi tempat di rawatnya beberapa orang masih terus ditangani namun korban meninggalnya bertambah.
***
Mabar. Siapa yang tidak kenal dengan nama itu? sosok penulis best seller Indonesia dengan karya fiksinya yang sudah diadaptasi baik film maupun series. Karya yang baru saja rilis sebagai series adalah bercerita perjuagan pemuda indonesia yang melanjutkan studinya di korea dengan segelama macam permasalahan yang ada, keluarga, pertemanan, percintaan, keyakinan.
Mabar sendiri singkatan dari Muhammad Sabari panggilanya Sabar bekerja sebagai seorang guru Bahasa Indonesia, memiliki istri yang sangat cantik, serta tiga orang buntut yang sudah beranjak dewasa. Kecintannya terhadap karya sastra sudah ditekuni sejak sekolah dasar sudah mulai menulis, hingga saat ini. Awalnya ingin meningkatkan minat baca ketiga anaknya yang semakin lama malah membuat ketiga anaknya menyukai karya sastra didukung oleh istrinya.
Series yang baru tayang perdana minggu lalu dan baru memasuki empat episode dari tiga belas episode itu sudah banyak yang meminta session dua-nya. Pemitnya juga bukan hanya orang indonesia saja melainkan dari luar negeri juga ada yang nonton.
Ada salah satu film production asal negeri jiran Malaysia memberikan sebuah email mengatakan ketertarikanya pada salah satu cerita miliknya untuk di produksi dalam bahasa melayu bahkan akan diterbitkan dalam bahasa melau. Itu salah satu pencampaian terbesar Sabari sebagai seorang penulis.
"Dengar-dengar salah satu karya bung akan terbit dalam Negeri Jiran dan akan dibuat film? Apakah itu benar bung?" tanya salah satu audien di acara bedah buku 'Hello, Korea!' di salah satu mall.
"Allhamdulillah itu benar dan insyaalah akan segera PO," Jawabnya dengan senyum tipis khas Bung Sabar.
Para pembaca ataupun pengikutnya memanggilnya dengan sebutan 'Bung Ari' meski ada juga yang memanggil dengan bung sabar namun kebanyakan bung ari. Anak-anak disekolah memanggilnya dengan pak Ari.
"Apakah squel dari Secret Momori sudah ada?"
"Doakan saja ya teman-teman."
Secret Memori adalah novel yang dibedah pada pertemuan kali ini, sedangkan untuk series nya sudah di bedah sebelum dijadikan series.
Ada saja yang tidak suka melihat kesuksesan orang lain, rasa iri lah, rasa kesal lah ini lah itu lah ada saja. termasuk pada Sabari ada ada yang tidak suka melihatnya seperti sekarang. Melihat kebahagaianyan, melihat keluarga kecilnya.
"Ji kau ini apa-apa sih lepas," sentak wanita seumuran dengan sabari itu sambil berusaha melepaskan cekalan pada lengannya itu. sedankan pria itu , semakin mengeratkan cekalanya menyeretnya untuk keluar rumah.
Dugh
Brakk
Punggung pria itu mengenai pot bunga bougenvil serangan berupa tendangan secara tiba-tiba itu membuat pria itu tersungkur.
Dugh
Dugh
Dugh
Tidak memberikan kesempatan pria itu untuk bergerak, pemuda itu terus melayangkan pukulkan. "Bajingan berani-berani kau kemari lagi dan gangu ibu," ucap dingin pemuda jangkung itu dan segera menyugar rambut gondrongnya.
Krakkk
Aaakkk
Diakriri menginjak tangan yang digunakan untuk mencekal ibunya tadi membuat si empu mengerang kesakitan.
Tak alam datang dua anak seumuran yang satu membawa gitar dan satu lagi membawa dua kresek belanjaan. Awalnya yang akan menyapa seketika berubah menjadi datar dan dingin kala melihat ada orang asing yang penuh dengan luka lebam bahkan tangan kirinya memegang tangan kananya yang sudah retak atau malah patah ulah pemuda yang kini sedang menengkan wanita itu.
Srakk
Segera menaruh belanjaanya di teras begitu juga dengan gitar itu menghampiri pria yag menahan sakit itu tanpa ampun menginjak kaki pria itu menyeretnya keluar dibaremngi dengan kedatangan Sabari dengan mobil avansa hitamnya.
Brakkk
Mendorongnya kuat hingga ter duyun ke jalanan aspal. "Mang Doni bawa orang ini berusaha untuk maling tadi untung bang Uzi datang tepat waktu," ucap salah satu dari orang yang datang datang bersama tadi.
"Eooo asiiiyuup Mas Kembar."
Si kembar Irfan dan Ivan anak ke dua dan ketiga Sabari, si kembar yang paling membuatnya pusing tujuh keliling, sifatnya sama-sama jahil, usil, hobingnya bikin orang naik darah, yang beda hanya wajahnya saja. kembar non identic.
"Awas aja kalian gue pastikan hidup kalian tidak akan bahagia. Hahaa ahahaha," Pria itu berucap sungguh-sungguh memberontak dari satpam komplek, menatap tajam si kembar.
projek satu bulan .
KAMU SEDANG MEMBACA
NEOPHYTE (SELESAI Belum Revisi)
Teen FictionIni kisah satu keluarga pecinta karya sastra khususnya karya fiksi yang memasuki dunia novel bersama-sama menempati tubuh figuran yang berakhir tragis. "HAH, AAA PAK'E,BUK'E, BANGKE, NAK'E." "Loh, kenapa kita ada disini? bukanya kita seharusnya suda...