10 Si Manis
Di hari minggu ini Evans berserta keluarga tengah mempersiapkan untuk rumah makan mereka, semua kebutuhan sudah dibelanjakan kemarin-kemarin sama Eddy, Ely, dan Erwin dan kini waktu beberes. Tempatnya juga sudah di renovasi ulang agar lebih menarik pembeli, ini memang bukan restoran hanya warung makan biasa yang menjajalkan makan biasa.
Dari lokasinya sudah strategis tidak begitu jauh dari area perkantoran, serta kampus. persaiangan juga ketat sainganya adalah kafe serta restoran. Warung makan seperti dikehidpan dulu menjajalkan penyetan sebagai menu utama, selain itu juga ada soto batok, berbagai macam nasi goreng.
Hari sabtu depan akan di jadikan sebagai opening berhubung twins juga libur, belum merekut karayawan memang semua masih di urus sendiri satu keluarga.
"Ini di taruh di setiap meja ya dek," Ely memberikan nampan berisi satu wadah sendok, tusuk gigi, sedotan, tisu untuk di taruh di meja.
"Siap ibun," Ehsan segera mengerjakan yang disuruh Ely.
Di luar bapak dan dua anaknya itu tengah memasang papan nama 'Warung Pak'de Ed' tak lupa di kasih berbagai tanaman di depan warung agar lebih enak dipandang.
Tak terasa sudah satu minggu berlalu dari segala macam tetek mbengek persiapan opening warung makan yang didirikan oleh Eddy bersama kelaurga. Promosi lewat sosial media mereka lakukan untuk mengget pembeli, menyedikan spot foto yang instgaramabel bagi anak-anak muda itu menambah kesan tersendiri.
Pembelian juga bisa dilakukan lewat online jika terlalu malas keluar, sudah di dijual secara online juga.
Di hari grand opening ini menydiakan 300 porsi yang langsung ludes dalam waktu kurang lebih lima jam rata-rata pembelinya mahasiswa, maupun pelajar.
"Es teh manis untuk si manis ayam geprek spesial untuk orang spesial selamat menikmati," Evans menaruh satu porsi ayam geprek keju serta segelas es teh di hadapan gadis manis berhijab abu-abu itu, jangan lupakan senyum manis yang ditunjukan.
"Spesial pakai cinta," sahut teman gadis berhijab abu-abu, sedangkan si gadis berhijab abu-abu tersenyum malu-malu dengan godan temannya itu.
"Maklum masih pdkt," sahut temannya yang lain.
"Ini pesanan kalian," Ucap Evans menaruh pesanan kedua teman si gadis berhijab abu-abu itu.
Setelah itu Evans kembali ke meja conter di mana sang ibu berada bertugas sebagai kasir untuk saat ini, warung sudah tidak seramai tadi masih tersisa beberapa porsi serta porsi cadangan yang sengaja mereka siapkan.
"Wah rupanya putra ibuk yang tampan satu ini sudah punya cewek, kenalin dong ke ibuk," Ely sembari mengoda anak tengahnya ini.
"Apa sih buk, belum juga jadi," sahutnya mengeser posisi sang ibu. "Ibuk istirahat saja biarkan Evans yang tampan ini yang jaga, ibuk belum makankan makan saja dulu. Bidadarinya evans tidak boleh capek," tururnya mendorong pelan ibuk agar masuk ke bagaian dapur untuk makan dan istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEOPHYTE (SELESAI Belum Revisi)
Teen FictionIni kisah satu keluarga pecinta karya sastra khususnya karya fiksi yang memasuki dunia novel bersama-sama menempati tubuh figuran yang berakhir tragis. "HAH, AAA PAK'E,BUK'E, BANGKE, NAK'E." "Loh, kenapa kita ada disini? bukanya kita seharusnya suda...