12 Praduga
Acara puncak ulang tahun sekolah di undur setelah ujian semester satu dilaksanakan, namun untuk lomba lainnya tetap berjalan sebelum ujian selesai. Pengunduran dengan beberapa alasan salah satunya agar siswa tidak terlalu setres habis semesteran, sehabis semesteran biasanya ada clast meeting, namun karena sudah dilaksanakan dalam rangkaian ulang tahun sekolah.
"Pssttt pstt na erna nomor sepuluh sampai tiga belas," Arjuna memanggil siswi yang duduk beda satu meja di sampingnya.
Ah iya ujian mereka di campur dua belas khususnya kelas si kembar di bagi menjadi dua kelas dan di campur dengan absen awal dengan kelas sepuluh lima sedangkan yang kedua dengan sebelas ips tiga.
Berbagai macam cara siswa lakukan untuk mencontek, salah satu kelas ambil contoh Arjuna ada yang kode-kode an pura-pura garuk-garuk padahal memberi jawaban, lempar-lembaran tipx, penghapus, gulungan kertas yang di buat lipatan kecil maupun di uwel-uwel. Padahal jawaban mereka juga belum tentu benar.
Sedangkan sang guru yang mengaja sibuk dengan bacaan bukunya, satu hal yang mungkin siswa lupakan. Bahwa guru juga dulunya pernah sekolah dan tahu segala macam trik menyoncek, meski mata sibuk membaca tangannya aktif memberikan tanda di kertas absensi yang sudah di tanda-tangai itu dengan tinta merah dengan centang.
Nilai kejujuran siswa itu penting makanya di dalam rapot tertera nilai kejujuran, dan paling banyak atau malah paling mendominasi adalah nilai 'Baik' meski itu yang juara kelas sekalipun.
Srakk
Seorang guru mengambil buku lks di dalam kelas si kembar yang kebetulan beda ruang dengan Arjuna berhubung murid pindahan jadi presensinya ada di belakang. Semua murid atensi mengarah pada murid perempuan badan berisi itu anak kelas sebelas.
Panas dingin tidak tuh? Ketahuan mencontek.
Bisik-bisik yang dingar si kembar bahwa siswa itu juara tiga di kelas. Tidak menutup kemungkin bahwa yang sudah juara juga tidak terlepas dari mencontek. Merutuki siswa tersebut mencontek tidak hati-hati.
Di kelas lain di kelas ipa kelasnya Dito ketahuan mencari jawaban di hape, bahkan sang juara parallel saja ketahuan memberikan jawaban pada siswa lain.
"Gila banget itu berani banget bawa contek buku lks cuyy ckck, masih mencing kalau catatan kecil."
"Di kelas gue hape terus di ambil hapenya ekspresinya biasa aja cobam tidak panik atau apa gitu, malah kek nggak ada dosa gitu."
"Nanti mana di kelas gue pak kirun lagi udah lah alamat aja nggak bisa gerak," Keluh Nasir setelah memasukan kuaci yang sudah dibuka dikumpulkan.
"Pak kirun siapa?" tanya Ehsan.
"Itu loh guru mtk peminatan."
***
Tak terasa dua minggu mereka jalani penilaian akhir semester satu, dan lusa adalah punyak acara harlah sekolah. Sayang sekali angkatan si kembar tidak menemui lustrum sekolah yang acara lebih besar karena melihatkan sekolah lain, dari tk,sd,smp dalam perlombaan serta waktunya juga lebih dan penutupanya lebih meriah.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEOPHYTE (SELESAI Belum Revisi)
Teen FictionIni kisah satu keluarga pecinta karya sastra khususnya karya fiksi yang memasuki dunia novel bersama-sama menempati tubuh figuran yang berakhir tragis. "HAH, AAA PAK'E,BUK'E, BANGKE, NAK'E." "Loh, kenapa kita ada disini? bukanya kita seharusnya suda...