Ini kisah satu keluarga pecinta karya sastra khususnya karya fiksi yang memasuki dunia novel bersama-sama menempati tubuh figuran yang berakhir tragis.
"HAH, AAA PAK'E,BUK'E, BANGKE, NAK'E."
"Loh, kenapa kita ada disini? bukanya kita seharusnya suda...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semenjak mengundurkan diri dari Sasmiyantoro dan twins mengundrukan diri dari bodyguard Arkana juga beasiswanya dicabut karena itu perjanjianya dengan Alex dahulu jika memutuskan kontrak beasiswa di cabut.
Sekolah swasta berbasis muhammadiyah lah mereka masuk untuk menyelesaikan masa SMA-nya, sekolahnya juga tidak begitu jauh dari kediamanya. Kurang lebih lima belas menit saja dari rumah cukup dekat bukan. Sebenarnya bisa di sekolah sebelumnya, Eddy juga mampu untuk membayar di sekolah elit itu. Twins saja yang menolak memilih pindah saja, terlepas dari pekerjaanya sebagai bodyguard Arkana bisa saja melawan yang membully mereka akan tetapi uang lah yang bekerja.
Di kehidupan sebelumnya memang tidak ada yang berani membullynya. Bukan karena pentolan sekolah, ataupun geng motor, bukan juga perkara status sosial seperti di sekolah elit itu. jika mau berteman ya berteman jika tidak ya paling tegur sapa saja selebihnya tidak ada permbicaraan sudah selesai.
Terlintas dipikiranya.
Apa karena ini dunia fiksi?
Atau.
Memang seperti itu, jika sekolah elit. Sekolah yang perbulanya saja selangit jika bukan orang berduit tidak bisa masuk, masuk dengan beasiswa berakhir menjadi bulan-bulannya.
Sekolahnya dahulu memang, sekolah biasa di daerah bukan di ibu kota, bukan juga propinsi, bukan juga sekolah favorit, namun sekolahnya prestasinya bagus. Sepengetahuanya dan menurut data sekolahnya dulu rengkingnya ada di nomor dua belas se kabupaten.
Terpenting bebas dari bayang-bayang menjadi bodyguard.
Dan terlepas dari segela macam siksaan dan terhindar dari monster yang akan merengut nayamanya menjelang akhir cerita.
Novel itu berkahir ketika kelulusan sekolah sewaktu pelepasan siswa, sedangkan si kembar sudah meninggal sewaktu mau ujian kelulusan.
Meski manusia itu akan menghadapai yang namanya kemantian, namun itu kan tinggan sang pencipata bukan di tangan manusia.
Dikarenakan sudah kelas dua belas apa lagi dua bulan lagi adalah semester satu, mereka ditempatkan di kelas ips. Bukan hal sulit karena kehidupan sebelumnya juga masuk jurusan ips, bedanya di sini harus masuk ipa karena Arkana ada di ipa.
"Gue Nasir salam kenal," sosok siswa pemilik senyum menawan itu memperkenalkan diri pada si kembar yang duduk di belakangnya.
"Gue Arjuna," siswa pemilik mata sipit itu menyebutkan dirinya sebagai Arjuna teman satu bangku Nako.
Paling tidak yang harus Evans syukiri adalah ketika disekolah ini memiliki teman tidak beda jauh Ehsan juga merasa senang berada di sekolah ini memiliki teman seumuran. Sebelumnya jangnkan teman, mereka saja pada menjauh karena anak beasiswa serta kacungnya Arkana tambah mereka menjauh semua. Ada juga karena terpaksa karena kerkom.
